June 25, 2022

Jurnal Aliran Rasa Ibu Profesional

  


Bismillah…

Segala puji bagi Allah Subhanahuwata’ala, akhirnya sampai ke pekan ini. Pekan ini lumayan “wow” sebab ga ada materi dan ga ada misi yang biasa harus dikerjakan para matrikan. Karena pekan ini adalah pekan aliran rasa, pekan misi Bahagia. Senin biasanya ada materi dari teman Widyaiswara IIP dan selasa biasanya Selam materi yang senin diberikan. Tetapi minggu ini, hari senin dan selasa isinya adalah zoom meeting matrikan per WAG.

Jadwal zoomku adalah senin malam dan selasa pagi. Karena kalo pagi aku high activity, maka aku memilih senin malam. Qadarullah senin malam banyak sekali rekan-rekan matrikan yang join. Setelah ice breaking, langsung bagi kelompok. Jadi, kami di bagi di ruang zoom yang lebih kecil. Ada 7 kelompok dan aku memilih kelompok 7. Karena aku berpikir, kalo kelompok 1 atau kelompok awal pasti banyak pemilihnya dan resiko out dari zoom lebih besar, hehehe. 

<

Di kelompok 7, ketua kelompok adalah Mbak Niar dari IP Bandung. Langsung satu persatu matrikan join kelompok 7, dan ada Mba Rinda si Bestie ku dari IP Samarinda! Wow kaget dan seneng sekali. Sebab kami belum pernah meetup in a real life, jauh loh Kalimantan dan Jawa itu hehehe. Kami berkenalan satu sama lain, paling jauh ada Mba Uny yang saat ini stay di Madinah. Jauh sekaliiiii….

Kami diberikan waktu 45 menit setiap kelompok untuk berkenalan dan saling bertukar aliran rasa mengikuti IP. Empat Puluh menit ternyata cepaaaat sekalii…kami hanya cukup untuk berkenalan satu sama lain. Karena anggota zoom kami ada yang tiba-tiba ilang, ada yang tiba-tiba masuk, termasuk Mba Niar Ketua kelompok kami tiba-tiba ilang dari zoom.

Walaupun demikian, sangat seru dan menyenangkan bisa berjumpa hanya lewat zoom dengan rekan-rekan yang selama ini hanya jumpa dalam WAG saja. Terutama dengan Bestieku yang ternyata sangat menyenangkan dan penuh semangat. Kami belum sempat share aliran rasa kami masing-masing, udah keburu selesai aja hehehe. Semoga di lain waktu kami bisa jumpa terutama dengan teman-teman sesama IP Bogor.

Setelah ikutan zoom aliran rasa, ternyata jadi semakin semangat. Karena ketemu temen-temen yang berbeda-beda tapi punya satu tujuan yang sama. Kami sama-sama sedang mencari dan ingin menjadikan diri kami menjadi Ibu yang Profesional.

Sejak mengikuti matrikulasi ini, aku merasa menemukan apa yang sebenarnya aku cari. Ternyata teman-teman matrikan dan para senior yang udah di level Bunda Saliha pun sepakat demikian. Selama ini aku ingin hidup dengan penuh makna dengan peranku sebagai istri dan ibu, tapi tak tahu harus mulai dari mana. Beberapa kelas yang berhubungan dengan parenting dan rumah tangga sudah aku ikuti. Tetapi belum aku dapatkan core atau dasar pijakan kenapa aku harus begini dan begitu. Semakin menggebu rasanya menunggu pembukaan Ibu Profesional, ingin mencicipi kuliah-kuliah yang selalu “daging” banget, pengen jadi Ibu yang beneran Ibu bukan Cuma gelar karena sudah bersuami dan memiliki anak. Melihat rekan-rekan yang sudah duluan masuk ke IP sungguh kagum, selalu terbesit “suatu saat aku juga mau begitu kaya dia, keluarga terurus tapi tetap bisa menjadi pribadi yang berkarya.” Menyesali diri mengapa dulu tahun 2018 menyia-nyiakan matrikulasi dengan terlalu sibuk bekerja dan tidak bersungguh-sungguh mengerjakan NHW (nice home work) yang setiap pekan harus dikumpulkan. Akhirnya pindah domisili dan Allah tunjukkan lagi IP yang masih membuatku penasaran.

Mulanya masih bingung ya dengan system di IP ini, jujur karena update ku tentang IP itu tahun 2018 saat mengikuti foundation IP Tangsel. Dulu Namanya belum IP, kalo ga salah malah Institut Ibu Profesional, sekarang malah IIP ada di dalam IP. Dulu juga pengumpulan NHW itu melalui google classroom, kalo sekarang bisa dengan beragam media dan hanya dengan input link d google docs saja.

Ada keraguan mau daftar  IP lagi, karena memikirkan aku kurang memiliki komitmen dan ada biaya pendaftaran yang bagiku saat ini adalah nominal yang cukup harus diperhitungkan. Selain itu di awal sering skip ikut live sehingga berjanji pada diri sendiri untuk kejar tayang. Sampai akhirnya lulus foundation dan ada penawaran matrikulasi, aku akhirnya memilih untuk ikut matrikulasi. Eh pas mau daftar matrikulasi, pas awal momen aku kena Covid -19 sekeluarga, jadi ketinggalan daftar. Ya badan lagi remuk-remuknya, sekeluarga sakit, aduh saat itu rasanya pengen nangis. Tapi kalo diingat saat ini, rasanya blessed banget, bisa bertahan saat itu.

Sedih rasanya telat daftar matrikulasi, sudah diingatkan juga bagi yang tidak ikut matrikulasi untuk mengisi form cuti. Kalo ga salah aku udah ngisi tuh formnya. Qadarullah, pendaftaran matrikulasi diperpanjang, akhirnya bisa ikut daftar dan menghubungi IP Bogor untuk cancel cutinya.

And here I am….

Seorang Ibu Rumah Tangga yang memutuskan resign dari PNS karena setiap bekerja selalu merasa ada yang salah karena meninggalkan rumah, menitipkan anak balita pada pengasuh, belum bisa memenuhin peran sebagai istri dan ibu dengan maksimal. Selain itu, aku tidak memiliki waktu untuk mengembangkan diri. Keputusan resign yang penuh drama di keluarga dan lingkungan kantor sudah aku lalui. Tidak ada penyesalan, yang ada adalah saat ini aku sudah mulai menemukan “mau dibawa kemana” dan “mau jadi apa”. Setiap langkahku, selalu aku meminta ijin-Nya, minta ridho-Nya, semoga semua hal yang aku lakukan disukai oleh Nya. Sehingga aku bisa menebus semua dosa-dosa dan kesalahanku di masa lalu ketika aku belum menyadari peranku sebenarnya. Semoga menjadi bagian dari IP adalah jalan yang Allah ridhoi dan aku bisa memberikan banyak manfaat bagi keluarga dan sekitarku.  Aku semakin ingin memperbaiki diri, keluarga dan insyaa allah bisa menebar kemanfaatan dengan sekitar.

Sekian pekan mengikuti matrikulasi, sekian misi yang sudah aku kerjakan, masih bertahan untuk menjaga komitmen, berusaha keras untuk fokus mengikuti materi-materi yang disampaikan , bersungguh-sungguh mengerjakan misi dan mempraktekan sesuai misi hidup yang sudah pernah aku tulis. Semua ini kalo bukan karena pertolongan dan kasih sayang Allah, aku cuma hamba yang tidak punya kekuatan apa-apa.

Selama mempraktekan materi dan ikhtiar misi ku, banyak sekali hambatan dan rintangan. Aku tahu, bahwa merubah kebiasaan diri sendiri itu sulit. Tetapi lebih baik kita dulu yang berubah baru lingkungan akan mengikuti. Nyuruh anak sholat tepat waktu misalnya, malu dong kalo yang nyuruh juga sholatnya di injury time.

Kebiasaan-kebiasaan buruk seperti binge watching drama via aplikasi berbayar sudah aku stop. Saat ini aku tidak menonton drama tersebut bukan karena menjadi anti atau bagaimana. Lebih ke alasan kecanduan yang sulit dihentikan. Kecanduan tersebut mengganggu waktu istirahat (bikin begadang), sehingga mempengaruhi aktivitas ku keesokan harinya. Aku masih menonton TV tapi hanya acara yang disiarkan saja.

Selain itu, aku sudah mulai membuat mealplan dan bekal makan untuk suamiku lagi. Sebelumnya moody banget bawain bekal karena ribet nyiapinnya. Sekarang sudah mulai mempraktekan lagi foodprep dan bisa masak lebih cepat dan simple tanpa butuh waktu banyak. Aku sudah mulai mencoba selalu “hadir” secraa penuh ketika bermain bersama anak dan memilih prioritas pekerjaan rumah yang bisa dikerjakan. Berjualan online masih aku jalani tetapi karena masih memilah prioritas, maka belum bisa aku kerjakan full seperti sebelumnya sampai anak-anak keteteran.

Dan masih banyak lagi progress kecil yang sudah aku lalui dan aku merasa blessed and relieved. Semoga tetap konsisten terus.

Sekian aliran rasa yang bisa aku bagikan di pekan Bahagia ini. Apa aku Bahagia? Tentu saja. Gimana sih rasanya nemuin sesuatu yang udah dicari-cari dari dulu dan baru ketemu sekarang? Hehehe

Semoga kelak setelah lulus matrikulasi (aamiin), bisa lanjut kelas Bunda Sayang. Dah itu dulu deh plan terdekat saat ini. Semoga dimudahkan semuanya.

See ya!

Wassalam.

#PekanAliranRasa
#PenjelajahPelabuhanSamuderaAmarta
#Matrikulasi10
#InstitutIbuProfesional
#IbuprofesionalforIndonesia
#ip4d2022
#womwnincooLABorwtion

 

No comments:

Post a Comment

Masuk Sekolah

  Assalamualaykum teman-teman blog! Sudah lama sekali ga menyapa lewat blog, alasan klasik tolong diterima ya.                          ...