May 19, 2013

One Lesson, Today.



Aku bukan kakak yang baik. Aku bahkan tak bisa mengasuh adikku dan mendidik sebgaimana kakak-kakak pada umumnya. Aku memang tidak berbakat. Tapi aku punya adik dua. 

Adikku yang pertama perempuan, dia sudah sejak kecil bersama aku. Karena hanya dia adik yang bisa nyambung dnegan perckapanku jika bermain boneka. Meskipun demikian, aku tetaplah paling sering membuat dia menangis untuk hal apapun termasuk berebut sesuatu. Kami memiliki trik-trik tersendiri dalam mendapatkan sesuatu yang lebih baik. 

Sejak kecil adikku yang perempuan tampak lebih pendiam daripada aku. Dia lebih suka menggambar dan membaca. Gambar-gambar dia lebih bagus dan imajinatif dibandingkan aku yang lebih suka menggambar sesuatu kaku dan hanya tampak seperti garis-garis lurus saja. 

Aku dan dia selisih 4 tahun. Sejak kecil dia sudah memberikan banyak sekali pertanda jika dia anak yang cerdas. Bahkan lebih cerdas daripada aku. Ketika masuk sekolah dasar, dia kelas 1 dn aku kelas 5. Beberapa anak-anak SD yang nakal suka mengganggu dia karena tau dia adalah adikku. Aku sering harus berantem dengan mereka karena membuat adikku menangis. Aku benci pada siapaun yang mengganggu adikku. Aku rela melakukan apa saja asal sakit hati itu bisa tersalurkan ke orang tersebut. Tapi adikku anak yang cuek dia bahkan tidak pernah menaruh dendam pada mereka. Aku? Aku yang melihat dia menangis mana tega?

Kemudian kami pindah sekolah, karena kami pindah rumah. Aku dan dia berbeda sekolah. Di sekolah yang baru tersebut adikku adalah anak yang sering mnegikuti lomba, dia memiliki banyak teman, disukai guru-guru. Dia lebih terkenal dibandingkan aku. Sampai jenjanh SMP dan SMA aku sudah tidak tau lagi pergaulan dia macam apa. Yang pasti dia sering masuk organisasi elit2 di sekolah. Dan dia mulai mengembangkan bakat menggambar dia di computer. Dia menyukai grafis. You can say she is a geek. Ga juga. Dia piter kalo masalah perkomputeran dan pemrograman. Teman-teman dia banyak, bahkan saat adikku ulang tahun ada saja teman2 dia dari jauh yang dating hanya untuk mengucapkan selamat ulang tahun dan membawa kado. Sweet. Maybe she is a good friend. 

Sekarang dia kuliah di salah satu fakultas kedokteran. Fakultas kedokteran yang dia sukai dari dulu. Bukan manusia, bukan juga gigi. Memang langka. Tapi kebutuhan akan dokter hewan semakin meningkat akhir-2 ini. Dan fakultas dia mungkin bukan fakultas sebonafid fakultas2 kedokteran lain di universitas. Baru masuk kuliah, dia sudah mulai mengikuti banyak kegiatan kampus dan langsung dipercaya untuk megang beberapa projek desain. Aku gatau apa yang dia pamerkan ke senior dia. Emang sih dia perfeksionis. Mungkin itu terlihat di beragam desain dia.
Beberapa hal yang bikin aku kadang suka ngamuk dan sakit hati sama dia adalah saat beberapa teman serumahku ngatain dia. Ngatain kalo adikku sombong, gabisa senyum, tatapan matanya sinis apalah blablabla sampe dibilang kalo dia daftar kerja itu akan sangat sulit karena gaya komunikasi dia. Astaghfirullah aku Cuma bisa ngelus dada. Seperti itukah adikku di mata mereka? Aku rasa adikku ga pernah cari masalah sama teman2ku. Bahkan dia bisa bergaul dnegan baik dengan teman2 seangkatanku di SMA serta di kampus. Kami penah jalan bareng dan sebagainya. Mungkin ada kesalahan di teman2ku serumah atau di adikku pada mereka saja. 

Hal tersebut adalah hal yang bikin aku langsung sakit hati sesakit-sakitnya sampai menangis. Tega-teganya mengatakan perkataan semacam itu, aku dalam kondisi capek, lapar sampai maag, bawa-2 adikku yang ga ada salah apa apa. Aku cerita sama dia, dia hanya ketawa2. Dia masih saja cuek, dia tidak pernah mengambil pusing. Dia hanya bilang ‘teman-2mu aneh terlalu rempong dan terlalu ngurusin urusan orang lain.’ good dia punya sikap. Tapi aku? Orang terdekat yang sedarah sama dia dan mendengar semua kata-kata yang bikin aku langsung nyess. Aku berusaha menjelaskan bahwa adikku seperti itu. Kembali lagi mereka mengatakan bahwa adikku ga ramah dan sebagainya. Itu  yang aku dengar, mungkin mereka menyimpan hal lain? 

Aku menangis? Iya sambil menulis ini semua. Aku merasa menjadi gagal sebagai kakak serta merasa malu apakah didikan orang tuaku seperti ini. Tidak. Orang tuaku bahkan sellau mengajarkan bahwa kami harus baik pada siapapun, tapi kami tau siapa orang yang baik dan siapa orang yang tidak baik bagi kami. 

Bagian mana yang salah? Adikku yang memiliki banyak teman dan mudah diterima di komunitas mana saja mendapat perkataan seperti itu? Apa bukan teman2kulah yang sebenarnya memiliki sikap buruk ke dia sehingga dia memberikan respon seperti itu?
Memang benar sifat manusia, selalu mengkritik orang lain padahal dia sendiri lebih banyak memiliki kekurangan. 

Dari sini aku belajar, sebagai manusia terdidik seharusnya kita memiliki mulut yang santun. Semakin kita berilmu semakin santun harusnya dalam berpikir dan bertindak. Jika harus mengkritik orang pasti memiliki tata karma tersendiri yang tidak membuat orang lain terluka. Ucapan yang telah keluar tak mungkin bisa ditarik kembali. Kesan dan penilaian orang akan sangat melekat. Pada orang yang jarang ditemui saja sudah berani mencaci semacam itu, apalagi dnegan aku, orang yang setiap hari berada bersama. Bukan hanya adikku, beberapa teman juga mengkritisi bahwa teman2 serumahku memang seperti itu. Mungkin ga semua. Ya berpositif thinking lah, mereka sedang PMS atau mereka sedang mengatakan saran dan kebenaran, dengan cara mereka sendiri. Aku tidak tahu. Ya sudahlah. Biakan itu menjadi urusan mereka, mungkin hidup mereka sudah baik sehingga mereka merasa harus memperbaiki hidup orang lain. 

Oiya, sebaiknya aku mulai melarang adikku untuk main ke kosanku. Aku males mendengar cacian yang menyakitkan dari mulut-mulut tersebut.

Kalo ada yang sengaja baca, bacalah, resapilah. Anda tidak bisa ngejudge seseorang hanya dnegan senyuman mereka saja. Anda fatal dan anda salah besar!

May 17, 2013

Bapak, Ayah, Papa, Papi, Daddy, Abi, Abah, Rama siapapun kau panggil dia.

Tulisan kali ini aku khusus dedikasikan pada temanku, Rendy, yang kemarin baru sja akehilangan sosok seorang ayah yang sangat dihormati dan dicintainya selama-lamanya.

Tidak pernah terfikir bahwa dia akan kehilangan ayahnya secepat ini. Baru saja beberapa hari yang lalu kami bersenda gurau di ruang kelas dan studio. Kemudian kemarin pagi aku endapat kabar bahwa ayah rendy sudah tidak ada.

Rendy yang kami cari2 saat makan-makan syukuran wisuda periode Mei 2013 tidak ada, mungkin saja dia sudh pulang ke rumah karena mendapat kabar bahwa ayahnya sedang sakit keras.

Rendy adalah  teman yang aku kenal pertama kali saat diterima di UGM sekitar hampir 4 Tahun yang lalu. Absen kami sebelahan selaa kurang lebih 7 semester mengikuti UTS dan UAS. Kami juga sering tergabung dalam banyak kepanitiaan dan organisasi. Ibarat busuk-busuk nya isi kehidupan aku dan teman-teman lain, Rendy adalah salah satu teman yang aku tau busuk-busuknya.

Sempat kaget pas baca berita tersebut, aku masih setengah sadar karena efek pilek yang semakin memburuk kemarin malam (dan malam ini pun semakin buruk). Aku langsung teringat sama dia. Salah satu teman yang selalu ceria meskipun sedang sakit ataupun sedih. Dia tidak pernah secara gamblang cerita kalo ayahnya sedang sakit. Meskipun beberapa kali dia pulang tanpa ijin dan aku tanya2 ternyata dia sdg pulang untuk menjenguk ayahnya yang sedang sakit jantung.

Aku tak pernah sekalipun melihat wajah temanku yang satu itu berlinang air mata. Kayaknya ga mungkin lah kalau sampai dia sedih berkepanjangan. Kami semua disini turut mendoakan semoga keluarga yang ditinggalkan tetap tabah serta amal ibadah ayanya diterima oleh Allah swt.

Kalau dengar berita tentang kematian orang tua, aku selalu teringat pada dua orang tuaku di rumah. Terutama bapak. Usia bapak mungkin taun ini sudah masuk setengah abad. Bapak merupakan orang yang pekerja keras. Bapak sangat sayang pada kami semua. Bapak selalu memberikan uang jajan yang lebih pada kami meski kami tak pernah memintanya. Bapak selalu menjadi penengah saat Ibu sedang marah-marah pada kami. Aku mungkin ga bisa bayangin kalo suatu saat aku juga bakal kehilangan Bapak. Semua yang hidup pasti akan kembali pada-Nya. Tapi aku selalu berdoa supaya Bapak dan Ibu di rumah tetap sehat di usia mereka saat ini supaya bisa melihat aku dan adik-adikku bisa berjalan bahkan berlari dengan kaki kami sendiri. Bahkan aku sudah malu masih saja meminta uang pada mereka di saat semua teman di usiaku sekarang seharusnya sudah bisa memberikan sebagian uang gaji mereka pada orang tua. 

Bapak, meskipun bukan Ibu, orang yang disebut Rasulullah sebagai org yang harus dihormati sebanyak tiga kali, Bapak adalah orang yang membuat kita berada di dunia secara biologis. Bapak jugalah orang yang selalu membuat aku belajar untuk tetap kuat meskipun aku adalah perempuan. Bapak tidak pernah tega melihat aku jatuh saat naik motor. Tidak peduli bagaimana kondisi motornya, yang penting aku tidak lecet sedkitpun. Sempat suatu ketika motorku jatuh karena keteledoran seorang teman yang menyebabkan bberapa bagian motorku rusak dan harus diganti. Aku tidak tahu harus bagaimana aku sms Bapak. Aku mengira Bapak akan marah karena aku anaknya ceroboh dan tidak bertanggung jawab, tapi Bapak menanyakan kondisiku. Aku sehat-sehat saja pak. Aku sedang tidak mengendarainya.

Bapak juga bukan orang yang selalu memaksa aku harus menjadi apa kelak. Beliau tidka pernah memaksaku untuk mengikuti jejaknya di bidang kehewanan seperti adikku saat ini. Bapak tidak pernah mempengaruhi aku  mengenai pilihan jurusan sekolahku saat ini meskipun Ibu pernah skeptis bahwa jurusanku bukan jurusan yg menjanjikan banyak hal di dalam negri. Bapak selalu bilang bahwa semua ilmu memiliki manfaat. Tidak ada ilmu di dunia ini yang tidak bermanfaat.

Meskipun demikian, Bapak adalah sosok yang sejak dulu sangat aku takuti. Terutama masalah agama. Akan sangat marah besar sekali kalo sampai ketauan aku ga sholat dan ngaji. Bahkan sampai saat ini Bapak masih menyangsikan bahwa aku akan bangun subuh dan langsung solat tanpa mengulur-ulur waktu dan mendapati waktu sudah menunjukkan pukul 9 pagi.

Mengingat hal ini, kehilangan sosok Ayah dalam sebuah keluarga, berapapun usiamu tetaplah merupakan sebuah kejadian yang benar-2 menyedihkan. Meskipun kita tidak boleh berlarut-larut dalam kesedihan ditinggal mati seseorang.

Ya Allah Ya Tuhan Kami...
Maafkanlah semua dosa kedua orang tua kami, Sayangilah mereka seperti mereka menyayangi kami sejak kami kecil.
Jika mereka sudah tidak ada, berikanlah tempat terbaik di sisi-Mu di sana, Kami disini akan selalu mengirim doa bagi mereka. Ijinkan kami emmasangkan jubah kemuliaan pada mereka, sebagai orang tua terbaik yang pernah ada bagi kami.

Jika mereka masih ada, mudahkanlah rizki mereka, mudahkanlah semua urusan dunia serta akhirat mereka. Ijinkan mereka melihat kami semua sukses di jalan kami masing-masing. Buatlah mereka bangga memiliki kami sebgaai anak-anak titipan Mu yang telah mereka besarkan. Ingatkanlah kami akan semua jasa-jasa mereka, jangan buat kami durhaka pada mereka saat kami mulai paham tentang dunia.

Aamiin.


May 16, 2013

Antara Modis dan Taqwa


Pada postingan kali ini aku mau ngebahas tentang feneomena yang sedang 'in' berkembang di kalangan muslimah, terutama yg menggunakan kerudung.

Kerudung yang aku tau sebgaai lambang ketaqwaan dari seorang perempuan muslim (muslimah) dan wajib dikenakan saat perempuan tersebut beranjak dewasa dnegan maksud dan tujuan untuk menghindari perempuan tersebut dr godaan dan tetap menjaga perempuan tersebut tetap suci, sebagaimana seharusnya perempuan itu ada.

Perintah tersebut sudah dituliskan di Al-quran, kitab suci umat islam. Itu artinya perintah tersebut adalah erintah langsung dr Allah dan dosa jika meninggalkannya. Saat perintah itu turun, perempuan-2 di sekitar Rasulullah kala itu langsung menarik kain-2 gorden untuk menutup rambut dan dada mereka.
Bahkan perintah tersebut ada dalam hadis, yang mengatakan bahwa jika seorang anak perempuan keluar rumah tanpa menutup auratnya, ayahnya selangkah mendekat pada neraka.




***************************************************************************************

Beberapa waktu terakhir ini, muncul fenomena kerudung gaul yang dibawa oleh banyak sekali perempuan entah darimana asalnya. Mereka mulai memperkenalkan jenis penggunaan hijab terseut lewat media youtube. Aku akui model jilbab semacam itu memang bagus, anggun, terlihat cantik sekali para mbak-mbak yang mengenakannya. 
Pakaian yang mereka pakai tidak seperti evolusi kerudung gaul di pertengahan 2000an, yaitu dengan jeans ketat, kaos ketat dan kerudung paris yang dililitkan di leher. Pakaian mereka menjadi lebih 'down' dan terasa agak mendekati pada syariah yang seharusnya. Celana yang mereka kenakan adalah celana harem yang memiliki wider cut daripada celana pensil maupn boot cut atau celana pipa pada umumnya. Lalu atasan yang mereka gunakan cenderung lebih longgar dibanding pendahulu era kerudung gaul sebelumnya yang kaosnya merupakan modifikasi lengan panjang dari kaos ketat berlengan pendek.
Selain itu, mereka juga suka menggunakan rok atau gamis. Bahan pakaian yang mereka gunakan adalah spandek yang jatuh dan stretch. Warna2 pilihan merekapun cerah dan lembut, yaitu warna2 pastel dan dengan aksen bunga-2.

Aku sempat addict dengan style berjilbab seperti itu. Mereka bisa menggunakan celana dengan mudah tanpa harus ada tekanan bahwa celana itu adalah pakaian yang menyerupai laki-laki.
Semakin lama, makin banyak akhirnya perempuan yang kemudian memutuskan untuk berjilbab setelah muncul style seperti itu. Bahkan seperti cendawan di musim hujan, kemudian bermunculan kelompok2 Hijabers (nama kelompok Mbak-mbak berkerudung cantik tersebut) di berbagai kota. Mereka sering melakukan banyak kegiatan. As i know, seperti tutorial memakai jilbab, berdandan, foto-foto, ada juga sih yang isinya pengajian dan sebagainya.

Beberapa hal yang aku banyak mengalami keganjilan, apakah fenomena speerti ini adalah fenomena trend saja? Mereka datang dar para artis dan pesohor besar negri yang kemudian memperkenalkan sebuah gaya dnegan mudahnya dan mulai mercuni seisi dunia. Jika dilihat dari berbagai sisi:

1. Mereka yang mengaku sebagai anggota hijabers sering bgt deh yang namanya gathering yang aku engga tau itu ngapain. Aku sempat mau gabung tapi kemduian urung ikut, karena untuk gabung ke acara seperti itu harus membayar sekian ratus ribu. Iya, untuk jadi taqwa kita harus bayar. Mungkin bisa sih dari uang tersebut kemudian disumbangkan.
2. Menimbulkan sikap konsumtif perempuan. Sering kali aku melihat mereka yang mengaku hijabers sering mengadakan gathering di tempat-tempat konsumtif macam mall, kafe dan sebagainya.
Selain itu barang2 yang mereka kenakan selalu menjadi panutan dan acuan perempuan lainnya dan membuat perempuan lain akhirnya mengeluarkan uang akhirnya untuk berbelanja, padahal pakaian mereka masih layak pakai. Selain itu, dalam satu kali pakai mereka biasanya menggunakan lebih dari satu jenis pakaian dnegan lebih dari satu jenis kerudung. Well cucian numpuk. Bahkan ada seorang teman priaku berceletuk bahwa 'itu ngapain sih, mbaknya londrian di taruh di kepala' aku cuma bisa ketawa.
3.  Mereka sering memajang foto-2 mereka dnegan berbagai gaya dan pose. Engga tau maksudnya untuk apa. Mungkin menunjukkan rasa kebersamaan antara para hijabers kali ya. Sampai-2 aku pernah jogging di GSP dan menemukan segerombolan mbak-mbak yang aku kategorikan sebagai mbak2 hijabers pasang tripod dan DSLR di tepian jogging track GSP hanya buat foto2.
4. Sering aku melihat mereka juga mempertontonkan kemesraan dengan lawan jenis yang jelas2 dalam berita tersebut disebutkan bahwa mereka belum menikah, masih pacaran. Seperti itukah panutan yang disebut syar'i? Meskipun banyak juga sih yang sudah menikah dan memiliki anak kemudian mereka pamer kemesraan. Itu mungkin gapapa. Sudah halal.
5. Gaya berkerudung mereka sebagian besar mempertontonkan bentuk kepala termasuk bentuk lilitan rambut mereka yang terlihat seperti punuk onta. Padahal jelas-2 sudah diberi tahu bahwa tidak akan mencium wangi surga perempuan yang berjalan berlenggak-lenggok dan kepalanya seperti punuk unta. Lagian kalo mbaknya pake motor dnegan bentuk kepala berpunuk tersebut, aku yakin pake helm nya pasti susah banget.

Dari banyak hal yang aku sebutkan diatas, style seperti itu kok malah jadi menambah adanya rasa iri atau bahkan tidka mau kalah ya. Karena dalam halini mereka seperti memperlombakan apa yang mereka kenakan dan apa yang mereka punyai untuk bisa tampil dengan mendapat beragam pujian dari manusia lain. Seperti 'wah mbak cantik sekali ya. Model kerudungnya, cara berpakaiannya sangat islami.'
Bahkan kalo aku boleh berpendapat, bahan spandek itu kan bahan kaos dan itu bahannya 'jatuh' membuat lekukan di tubuh semakin jelas meskipun itu longgar sekalipun.

Dari fenomena semacam itu, kemudian muncul sebuah tim yang aku lihat sebagai pembanding antara para mbak-mbak hijabers ini. Munculnya para mbak-mbak yang bermuka lebih kalem dan lebih luwes dalam berpakaian ini sebagai sebuah seruan untuk mengajak para perempuan yang sudah salah jalur untuk kembali ke jalan yang benar. Apa yang mereka tawarkan adalah jenis pakaian yang benar2 sesuai syariah. Dengan kerudung besar yang menutup dada, pakaian yang bergamis, memakai rok dengan bahan yang rapat dan tidak seperti spandek.
Mereka juga mulai merambah ke media jejaring sosial sebgaai sarana untuk menyebarkan infomasi. Seperti para mbak-mbak hijabers yang punya line clothing gaul, para mbak-mbak yang lebih nutup ini juga punya line clothing juga. Mereka melakukan aksi-aksi lewat twitter, BBM, dan sebagainya. Dengan seruan bahwa jilbab syari adalah apa yang benar.

Fine, aku hidup dalam tekanan media yang saling menamakan diri mereka sebagai hal yang paling benar dan sesuai agama. Aku merasa aku semakin bodoh dalam ilmu agama. Bahkan agama saja ga bisa aku pegang kuat sampai-2 banyak sekali tekanan yang muncul di berbagai media informasi. Mana agama yang aku akui sebagai agama yang aku kenal sejak aku masih dalam kandungan? Beginikah potret kehidupan islam masa kini? Untuk menggunakan jilbab saja kita masih harus menganut pada media, bukan pada apa yang sudah diwahyukan oleh Tuhan pada Muhammad. Mungkin benar, kita butuh petunjuk, karena kalo salah tafsir juga salah.

Aku tidak bis langsung mengejudge para mbak-mbak hijabers yang ayu-ayu tersebut sebagai seseuatu yang salah. Aku juga ga bisa bilang para mbak-mbak nutup tadi sebagai yang benar. Salah atau benar terserah kita. Kita yang udah tau mana yang benar sesuai apa yang sudah kita baca. Aku? ehem, sebagai muslimah yang sudah memutuskan berjlbab 5 tahun yang lalu, aku bukan muslimah yang sempurna, setiap hari aku menggunakan jeans meskipun sesekali menggunakan rok, kaos, bahkan jenis kerudungku masih kerudung paris yang disilangkan di depan dada. Aku saja masih belum syari eh ngomongin hal-hal syari gini ya, salah dong ya?

Tapi setdiaknya dnegan adanya gerkan mbak-mbak hijabers yang memperkenalkan bahwa berjilbab itu tidak ribet dan masih keliatan gaul (masih bisa ngemall, ngafe dan ngaji di mesjid), jumlah pengguna jilbab menjadi bertambah. Ya meskipun masih dalam wujud speerti itu. Kan itu juga proses, biarkanlah mbak-2 tersebut seperti itu, semoga dia berproses menjadi lebih baik yaitu sedikit demi sedikit mereka berubah menjadi lebih nutup santun dan engga nongkrong2 di kafe atau mall dnegan membawa tas belanjaan. Hehehe.

Buat mbak-mbak yang sudah syar'i, jangan sering menghujat mereka adalah penghuni neraka. Lebih baik sih ngajak pelan-2 mbak, kasih tau kalo punuk untanya salah, kalo pakaian mereka boros kek, atau apa lah. Yang terutama, doakan mereka semoga mereka lebih baik lagi dalam berpakaian. Sehingga tidak terkesan tabarujj (pamer). Karena apa sih yang kita pakai sekarang, kalo kita mati kita cuma berkafan. Bahkan kafanpun ga ada model-2nya. Bentuknya dari jaman dlu sampai kapanpun akan begitu.

Maaf, maaf deh ya kalo ada yang baca dan ngerasa terdakwa dalam tulisanku kali ini. Jaman demokrasi loh ini, aku bebas ngebacot apa aja termasuk ngebahas masalah kaya gini yang sempet bikin aku empet dan bosen. Aku juga berharap suatu saat aku bisa berubah menjadi lebih baik dalam berpakaian. Bahwa sesungguhnya berkerudung adalah bentuk bahwa kami adalah perempuan 2 yang taat terhadap Tuhan kami.

May 15, 2013

Petarung Kota

Aku tergabung dalam sebuah komunitas peduli tata ruang dengan nama komunitasnya Petarung Kota. Komunitas ini lahir akhir tahun lalu. Sebagai salah satu anggota aktif, aku pernah lo ngirim tulisan referensi di webnya... ihihihi
Silakan klik dan gabung jadi volunteernya ya. http://www.pemudatataruang.org/index.php/publikasi/referensi/42-jane-jacobs

Mimpi

Kita berdua yang memiliki mimpi-mimpi yang sama, sempat menggabungkan mimpi tersbut supaya kita bisa bertemu lagi.

Kita berdua yang memiliki mimpi-mimpi yang sama, sempat saling berkhayal dan tertawa dengan angan-angan kita.

Kita berdua yang memiliki mimpi-mimpi yang sama, sempat memikirkan akan apa kelak kita jadinya jika mimpi kita terwujud.

Kita berdua yang memiliki mimpi-mimpi yang sama, sempat menjadikan semua waktu yang kita miliki hanya untuk mengggapai mimpi tersebut.

Kita berdua yang memiliki mimpi-mimpi yang sama, sempat khawatir jika mimpi kita tak terwujud.

Kita berdua yang memiliki mimpi-mimpi yang sama, sempat berfikir untuk mundur dengan tantangan yang dihadapi.

Kita berdua yang memiliki mimpi-mimpi yang sama, sempat jatuh dan merasa sakit saat gagal meraih mimpi-mimpi kita.

Kita berdua yang memiliki mimpi-mimpi yang sama, selalu berdoa pada Tuhan supaya selalu tegar dan kuat sampai akhirnya kita berdua mencapai mimpi-mimpi kita.

Kita berdua atau Kita bertiga atau berberapapun pasti memiliki mimpi yang kita gantungkan di langit-langit kamar. Setiap hari kita memandanginya dan saat akan tidur berusaha untuk bisa mencapainya dalam mimpi sebelum kita mencapainya di dunia nyata.

Bermimpilah kita-kita semua. Karena mimpi yang besar bukan sebuah dosa.

Menulis

Sebagian orang bicara bahwa mereka menyukai berbagai hal. Terkadang ucapan mereka akan hilang setelah mereka sudah tidak membicarakannya lagi. Kapasitas otak untuk menyimpan sangat minim. Maka itu, aku yang merupakan bagian dari orang2 tersebut, lebih suka menuliskannya dalam sebuah blog. Termasuk blog ini.

Aku suka menulis di blog karena aku ingin orang tau apa yang sedang aku pikirkan. Ibarat segitiga kebutuhan Maslow, menulis di blog bagiku berada di puncak nomer 2. Sebagai sarana aktualisasi diri setelah semua kebutuhan dasar menulis sudah terpenuhi.

Menulis di blog bukan sekedar menulis. Aku kurang suka menulis seperti karya ilmiah yang bertele-tele dan tidak menghasilkan apa-apa. Aku bahkan tidak suka membaca jurnal ilmiah, skripsi orang lain. Aku lebih suka membaca blog orang. Membaca blog orang akan lebih memahami bagaimana sebenarnya pendapat orang mengenai sebuah hal. Tidak merasa 'diajari' tapi lebih pada sharing. Tidak merasa bodoh, tapi merasa tercerahkan. Serta yang pasti, tidak merasa tersesatkan akibat penafsiran makna data yang berbeda-beda.

Beberapa temanku memiliki blog. Aku berteman dengan mereka. Sesekali aku 'walking blog' dan membaca apa yang ada dalam benak mereka. Menulis merupakan hal yang nyata yang bisa menceritakan seisi dunia tanpa kita harus berkeliling seperti Vasco da Gama.

Beberapa teman mengatkan bahwa saat menulis di blog sebaiknya tidak terlalu frontal dan agak jaim. Aku tidak setuju. Biarkanlah yang namanya menulis ya begini. Mengatakan semua yang ada di hati dan di pikiran. Tidak perlu menjadi sok jurnalistik atau sok pinter saat menulis. Menulis mencerminkan siapa kamu sebenarnya. Mungkin beberapa tulisanku terkesan pamer dan frontal. So what? Masalah buat elo?

Mungkin aku akan terlihat 'monster' ketika teman lain membaca tulisanku dan membandingkan dnegan kenyataan siapa aku dalam kehidupan sehari-hari. Lewat menulis aku merasa lebih bahagia dan damai saat memiliki banyak sekali unek-unek yang harus disampaikan. 

Jadi, biarkanlah aku menulis apa adanya tanpa harus ada aturan yang membuatku jera untuk hidup bahagia.

May 14, 2013

Perencana = Pemimpin dunia

Siapa bilang sekolah di PWK adalah sekolah di teknik alus?
Jutaan kali aku mendengar statement seperti itu saat diterima di PWK UGM hampir 4 tahun yang lalu.
Sebagian orang bilang kalo PWK itu buat anak anak yang engga ketrima di teknik lain atau kedokteran. Well, i am. aku dua kali ditolak sekolah di teknik sipil UGM, penolakan tersebut telah menghantarkan aku ke PWK. Sebuah Prodi yang berada di bawah naungan jurusan teknik arsitektur dan perencanaan. Usia PWK UGM masih terbilang baru. Belum selama sodara 'tiri' nya, arsitektur.

Aku menolak anak PWK dibilang teknik alus. Disini keras sob! kalian tidak akan tau siapa sebenarnya yang seharusnya memiliki peran besra dalam pembangunan serta perencanaan. Sipil? Arsitektur? Bukan. Tapi kami. Para Perencana. Kami memang tidka berhadapan dengan baja, beton, besi, mesin, batuan, cairan kimia, nuklir, dan sebagainya. Kami menghadapi wilayah, sebuah 'binatang' yang tidak bisa bicara, terselubung serta misterius. Seperti dokter, kami mengobati. Pasien kami adalah wilayah beserta isinya yang memiliki dinamika beragam. Bangunan? Hanya sebagian kecil dari pekerjaan kami. Jalan? Siapa yang memutuskan akan dibangun jalan yang tepat jika bukan perencana? Lihat, tugas kami begitu besar, sulit dan kompleks. Terkadang kesombongan disiplin ilmu lain yang menganggap lebih hebat dari kami secara fisik memojokkan peran kami yang sebenarnya penting dalam dunia nyata ini. 

Tidak banyak orang yang tau bahwa peran perencanan adalah sebagai leader dalam setiap project pembangunan. Itulah mengapa Indonesia sampai sata ini pembangunan tidak mencapai pada tahap 'sukses'. Pemimpin-pemimpin pembangunan bukan ahli yang bersekolah di sekolah Perencanaan. Meskipun mereka mengambil sekolah lanjutan di sekolah perencana, tetapi basic yang mereka miliki bukan basic sebagai seorang perencana. Mereka masih terpengaruh oleh ilmu dasar mereka.

Ada pula beberapa orang yang bilang bahwa sekolah perencana sebaiknya merupakan sekolah lanjutan dari berbagai disiplin ilmu. Menurutku itu malah salah. Namanya menjadi perencana ya harus sejak kecil sudah memiliki kepekaan terhadap ruang.
Kamu boleh percaya atau tidak, setelah masuk kesekolah ini, setiap kali memasuki daerah baru aku akan merasakan sense yang berbeda dan selalu menanyakan semua pertanyaan 'mengapa'. Mengapa harus begini, mengapa harus begitu?

Sebagai mahasiswa PWK UGM, kami memiliki motto 'PEMIMPIN DUNIA'. Sama seperti perintah Tuhan pada manusia yaitu sebagai khalifah di dunia. Kami yang mungkin kalian anggap sebagai anak-anak buangan dan 'banci' kamilah yang memiliki tugas daan tanggung jawab paling besar.

Bersekolah di PWK, menurutku harus memiliki otak yang cukup kuat untuk bisa berfikir. Kami sebagai anak teknik belajar ekonomi, psikologi,sosiologi serta politik. Tak hanya itu, kami juga belajar sistem informasi, kesehatan, lingkungan serta hal-hal berbau matematis dan saintis.

Tak hanya itu, kami juga dituntut untuk bisa bekerja dalam tim, bisa tahan dalam tekanan serta bekerja keras. Aku tidka tau bagaimana jurusan-jurusan lain. Mungkin sama. Tapi apa yang aku rasakan pasti berbeda dnegan anak-anak jurusan lain.

Jangan buang-buang waktu hanya untuk menjadi seorang 'pekerja' jika kamu memiliki otak yang cerdas serta kepribadian yang baik. Dunia ini membutuhkan banyak sekali orang-2 pintar yang bisa berbikir secara integral.

Menjadi mahasiswa perencana saat ini mungkin belum terlihat gaungnya di masyarakat. Tapi kami berjanji setelah kami keluar dari sekolah ini, kami bisa buktikan pada Indonesia dan dunia, bahwa kami para perencana adalah apa yang mereka butuhkan.


Saya menulis ini untuk siapa saja yang ingin membacanya. Tidak ada maksud untuk menyinggung banyak pihak. Saya hanya menjelaskan dimana posisi perencana menurut saya sebenarnya. Siapapun yang menganggap kami rendah, mungkin kalian hanya butuh banyak waktu untuk memahami dunia seperti apa. Bukan berarti aku lebih hebat, hanya saja aku dan teman2ku yang lain sudah duluan tau.

May 6, 2013

Unexplained Feeling

Pernah ga sih? merasakan perasaan rindu yang tersampaikan?
atau malah hanya bisa merasakan rindu aja. Tanpa si yang diindukan ngerti kalo kita lagi rindu mereka. *jeng jeng jeng*

Memendam perasaan ke orang cuma bikin jerawatan. nih *sodorin jerawat di jidat yang makin merah*.
merasakan perasaan yang entah kenapa kita sendiri ga pernah mau ngakuin, tapi ujung-2nya kita ga bisa nyangkal kalo kita suka sama dia disaat orang tersebut mungkin tidak akan lagi kita lihat terus-terusan. Ish. Kemana aja ya itu keberanian saat si dia masih always stay beside us?
Beraninya belakangan, itu juga ngumpet2.

Perasaan yang tidak tersampaikan, hanya tau sama tau dengan cara menebak. terkadang harus kecewa karena  perilaku dia tak seperti yang kita harapkan. terkadang harus ngrasa surprais saat Tuhan ga sengaja nyatuin momen-momen yang sampe detik ini masih bisa bikin senyum-senyum sebelum tidur. terkadang harus ngerasa bahagia saat dia cerita hal yang sebenernya bikin kita jadi mundur teratur dan semakin mempertanyakan kepastian perasaan dia.

Semua nya ga bakalan jadi 'terkadang ngerasa' atau 'nebak' kalo aja kita berdua ngobrol dan saling ngasih tau isi perasaan kita. But it is escalated quickly. tapi kalo ga gtu, kita akan terjebak dalam perasana menebak yang entah sampai kapan kita harus nyaman. Perasaan nebak itu kan punya probabilitas sama. 50:50,  Dia juga suka sama kita, atau dia ga suka sama kita. Tapi buat nemuin kepastian kadang kita mesti ga berani.

Bahkan bisa aja, perasaan ini akan menjadi sebuah rahasia yang sampe kapan taun kita ga pernah tau. Tau-tau pas kita ketemua dia lagi, dia udah sama orang lain, dan konyolnya sebenernya dia juga suka sama kita. Man! ini film bgt ya, 'You are the Apple of My Eye'. Tapi emang kejadian kaya gini juga bisa bisa aja terjadi di kehidupan kita.

Kadang, perasaan itu datang hanya seperti perasaan lapar akibat kebanyakan makan gula buatan yang menipu kerja otak. Cuma kagum, cuma simpati. Itu masih belum apa-apa. Lalu apa dong? perasaan yang terjalin sejak pertama kali ketemu dengan awkward, disambung kebetulan-kebetulan yang ngebikin kita jadi akrab? aku percaya bahwa ga ada kebetulan, itu udah takdir Tuhan. Tuhan udah bikin skenario begitu. Terus terjalin perasaan-2 yang sebenernya kita sama -sama cukup tau, tapi ga pernah konfirmasiin.


Unexplained feeling, nyebutnya bisa gitu juga kali ya. Perasaan yang hanya bisa pernah mencatatkan tanpa harus disampaikan. Entah aku juga ga tau mana yang baik. Disampaikan atau dibiarkan tetap tertutup rapi? Anyone?

Masuk Sekolah

  Assalamualaykum teman-teman blog! Sudah lama sekali ga menyapa lewat blog, alasan klasik tolong diterima ya.                          ...