Kali ini bukan postingan tentang
resensi filmya Mila Kunis sama Justin Timberlake, tapi Cuma sebuah tulisan
tentang the real friends with benefits in this reality of life.
Friends, sebuah relationship yang
terjadi pada manusia tanpa mengharapkan imbalan apapun. Go with the flow, we
are friends and we help each other when we need help. These are natural and normal. But, when
we add BENEFITS in this context, it will change like a cooperation.
Kalo yang udah nonton film nya
Friends with the Benefits, tau lah apa yg dimaksud benefit disini. Di filmnya,
Justin dan Mila berteman karena hubungan profesionalitas antara agen pencari
kerja dengan si pencari kerja. Hubungan mereka semakin dekat karena Justin
disini ceritanya pendatang di New York, belum ngerti New York. Mila sebagai New
Yorker dan sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap kehidupan Justin di
perantauan ini akhirnya dengan ikhlas (as a normal friend) dia ngebantu mulai
nyariin apartemen, nyariin tempat hang out yang oke, ngenalin sama temen-temen
baru di New York sampe ngajak date bareng. Not a real date as a copule, ya apa
sih, spending weekend and rest time together by watchimg movies, playing games
etc. Then, suatu ketika setelah nonton sebuah film, aku agak lupa kenapa tiba2
si Justin malah nawarin kenapa mereka berdua ga making love, tapi mereka
melakukannya tanpa adanya perasaan. Just because they need it. No love. And
finally, everyone knows the ending of this movie is actually they had same
feeling. They love each other but they denied. Because of their promise at
first. Tapi akhirnya mereka bersama, mereka menjalin cinta seperti layaknya
pasangan-pasangan pada umumnya.
Well, kalo di Indonesia mungkin
ini disebut dengan Teman Tapi Mesra. Hubungan yang ga mau rugi istilahnya.
Simbiosis Mutualisme. Perlu diluruskan, hubungan semacam ini terbentuk karena
adanya perasaan membutuhkan yang mungkin tidak bisa dihubungkan melalui hubungan
serius yaitu dnegan komitmen. Hal ini mungkin bisa disebabkan banyak hal,
seperti salah satu ada yang punya pasangan, tapi pasangan dia ga bisa ngasih
apa yang si FWB ini ngasih. Misal pacarnya super sibuk, pacarnya jauh, pacarnya
cuek, pacarnya ga sadar punya pacar, atau pacarnya bego karena gatau kalo si
pacar nya ini FWB an sama orang lain.
Bisa saja sih terjadi sama2
keduanya punya relationship, bisa jadi karena keduanya bosen dengan masing-2
pasangan tapi belum mau putus dulu dg berbagai alasan, Cuma main-main, Cuma sebagai
sarana petualangan perasaan (cieh) atau mungkin ada alasan lain?
Atau mungkin keduanya single, tapi mereka gamau ambil resiko terlalu gede, sakit hati misalnya. Jadi hubungan yang sering dibilang 'ngegantung' ini jadi solusi. Kalo diliat sih emang kayaknya hubungan kaya gini akan terlihat lebih banyak bahagianya daripada enggaknya. tapi sebenernya hubungan kaya gini ibarat gunung es. keren dari luar, tapi rapuh dibawahnya.
Atau mungkin keduanya single, tapi mereka gamau ambil resiko terlalu gede, sakit hati misalnya. Jadi hubungan yang sering dibilang 'ngegantung' ini jadi solusi. Kalo diliat sih emang kayaknya hubungan kaya gini akan terlihat lebih banyak bahagianya daripada enggaknya. tapi sebenernya hubungan kaya gini ibarat gunung es. keren dari luar, tapi rapuh dibawahnya.
Pastinya, hubungan semacam ini
adalah hubungan yang kaya nikah siri, kalo ada satu pihak yang ngrasa sedikit
rugi, dia ga punya kewenangan buat nuntut harta gono gini. Misalnya, kamu FWB
an sama temen kamu, suatu saat dia ga peduliin sms, LINE, WA, atau apapun lah
itu namanya, padahal kamu lagi pengeeeen banget ngobrol sama dia. Kamu Cuma bisa
diem, nunggu hape bunyi ngasih notif ada balesan dari dia. Kamu ga bisa tiba2
marah2, ngomel2, maki2 dia kenapa dia ga bales pesan kamu. Siapa kamu gtu lho,
pacar bukan, sodara bukan. Ga ada ikatan komitmen hubungan yang jelas, ga ada
yang peduli sama tingkah kalian berdua. You’ve made this all.
See, sometimes hubungan kaya gini
adalah hubungan yang antara ada dan tiada. Kalo lagi HOT, yes, you can feel the
fire. Tapi kalo lagi flat, it’s been a long time,kaya nunggu bedug buka puasa.
Hubungan yang aku bilang ga ada keberanian di dalamnya ini emang merupakan
sebuah hubungan yang ck, cukup menantang. Menantang perasaan. Kita ga bisa
jamin ketika kita menjalaninya, in the middle we feel LOVE atau bahkan perasaan
ketergantungan yang ga bisa dilepasin. And the end, Cuma ada dua, ignore it and
find another one with tooonsss of broken heart (pastinya) atau sweet choice,
jalan sebagai pasangan yang sama-sama saling cinta.
Banyak kok, film model beginian. Hubungan
kaya gini gausah dimunafikin Cuma ada 1 diantara 1000 hubungan pertemanan yang
pernah ada di dunia ini. Everybody does with their own styles of course. Pernah
nonton No String Attached? Yang main Ashton Kutcher sama Natalie Portman. Sama,
mereka berteman atas dasar kebutuhan seks. Lucky me, aku belum pernah denger
cerita model kaya ginian dari temenku di Indonesia. Maksudnya macam FWB based
on sex (na’udubillah, ketok2 meja 1000x). paling sering denger cerita kaya gini
ya atas dasar haus kasih sayang. Iya deh iya, ini terlalu frontal, but I try to
make it clear, aku mencoba nulis kaya gini tanpa adanya multitafsir di antara
aku sebagai penulis dan kamu yang baca.
Aku juga ga munafik kok, I ever
did this. Or maybe im doing this? Lalalala~~~ IDK. Satu hal yang mungkin kurang
disadari dari para pelaku FWB adalah perasaan mereka, permainan kaya gini sama
kaya main manggil setan. Ntar akibatnya bisa fatal. Kalo sama-2 sadar dan tau
the next bakal gimana, mulailah siap2 sakit hati kalo suatu saat si ‘temen’ ini
pasti bakal ninggalin kita. Entah gimana ceritanya. Mungkin suatu saat malah
bisa ketemu, ehh bisa CGRBK. Cinta yang ga resmi bersemi kembali. Kita ga pernah tau perasaan orang lain itu
macam apa. Dalam laut bisa diukur, tapi dalam hati seseorang siapa tau.
Terkadang sih iya, kita kadang
ngerasa sepi, kita butuh temen, suatu ketika nemu temen yang yuhui banget, klop
sama kita dan enak buat apa aja, kita jadi engga mau ditinggalin dia. As well,
kalo temen kamu adalah temen yang baik dia pasti stay forever beside you apapun
yang terjadi sama kamu tanpa imbalan apapun. Tapi mungkin, ada perasaan yang
menjalar yang kamu coba halau, antara iya enggak iya enggak haa,,,begitulah. Let
the time answer your relationship.
Well, ngutip dari film jadul When
Harry Met Sally (salah satu film favorit akuh). Gini nih kutipannya ‘no man can
be friends with a woman he finds attractive’. Got it? Attractive disini can be
everything depends on the Subject. Kadar attractive tiap orang bisa beda. Yah,
maybe you can get your conclusion or maybe wanna watch this movie. ‘Women and
Men cant be Friends’. You can believe or not, but actually I have a lot male
friends here without I have to get any feeling inside. Oh, iya ada satu lagi film
yang model FWB an, if Im not mistaken ‘Made of Honor’. So much films huh? So don’t
blame me if I always getting afraid about this kinda relationship. I just
avoiding someone of us broken in the future. Or I just avoiding our best
relationship turn into a tragical relationship, just that. Kita ga akan pernah
tau apa yang akan terjadi kelak. God is a Director.
When harry met sally jg favorite akoh
ReplyDelete