Beberapa hari lalu, para pengguna Path, salah satu jejaring sosial yang menurutku mix antara twitter, instagram, foursquare, facebook dengan beberapa fitur tambahan kaya now listening, reading, watching; menambah kuota friend nya menjadi 500.
Dulu, saat pertama kali keluar, kuota teman di path hanya sekitar 50 orang. Saat itu kau tertarik gabung. Karena menurut aku Path itu kece. Ga kaya Facebook yang bisa punya friends sampe ribuan, tapi yang dikenal cuma 10 orang.
Dari kuota 50 orang tersebut, nambahlah jumlahnya jadi 150. Aku ga daa berkeinginan nambah teman. Yang ada di friends listku hanya teman kampus, teman dekat dan teman SMP/SMA *itu juga beberapa ga semua*.
Dan kemarin, kuota Path nambah jadi 500 sodara-sodara....
Beberapa *ups banyak* teman yang hari itu nge add banyak orang sekaligus. Wuu...timeline path saat itu udah kaya obral baju lebaran. Seorang teman bisa nambah hingga 10 orang, yang mungkin dipending karena kuotanya dulu habis. jadi baru saat ini semua temannya bisa masuk ke friends listnya.
Me? I didnt do it.
Bukan masalah apa apa ga nge add semua orang. Hanya saja, aku pengen path jd tempat yang privasi dan menyenangkan. Isinya ya kegiatan orang2 yang dekat dan menurut aku layak untuk difollow.
Aku agak antisipasi dengan berbagai pihak yang kelak isi pathnya hal yang ga guna. awas aja kalo di path mulai dipake jualan.
Oiya, mau share, beberapa waktu lalu aku ngerasa bete aja gtu sama salah seorang teman di masa lalu. Teman dari jaman SMP-SMA. Bahkan pernah 3 tahun aku sekelas sama dia. Ya dia skrg sudah hebat si, kerja di salah satu bank di ibu kota. Gaya nya juga udah beda, bukan dia yang dulu lagi. I knew she already has path when i was a newbie of path. Then as a friend from past, i add her. Then she accpeted me. Ya, life runs slowly. Someday, i didnt see her post in my timeline. I realized that she removed me from her friends list. Ups hurted.
Kalo boleh marah, karena apa sih? karena aku ga sebanding sama teman2 dia yang baru sekarang? karena dia sekarang punya teman2 yang bisa dibanggakan di medsos? atau apa? *ini keselnya aku saat itu*
Yaudah lah. Aku check di friends list ku jga udah ga ada dia. Jadi, ya ngapain lah. Lagian juga isi path dia ga kece-kece amat *ups*
Lalu, penambahan kuota kemaren ga ngebuat aku buar re-add dia lagi. Buat apa. Sekalipun kelak dia accpet juga cuma buat nambah2in jadi 500.
As we grew up, we realize about our dignity. Ketika harga diri lo diabaikan, lo tau cara terbaik buat bersikap. And i thought it was my best i can do. Ada teman yang bilang kalo 'aku cuma mau berteman sama orang yang berteman sama aku, jadi ya gausah susah-susah buat nambahin orang lain meski teman lama, karena bisa jadi dia pun sebenarnya malu punya temen kaya kita'.
Ada yang mau share tentang cerita nya tentang Path?
salam malming
resti, teman yang *pernah* terbuang
No comments:
Post a Comment