April 7, 2014

Apa Adanya


Ngomongin hal ‘nerima kita apa adanya’ bukan Cuma perkara kita lagi cari pacar, jodoh atau cari pembo*at (salah ya). Dalam penelitian pun demikian.

Oiya sebelumnya daripada aku ngepost hal-hal geje suka curhat dibilang galau, mending ini galauku agak lebih akademis ya. Supaya yang baca ga terprovoke buat bunuh diri. Galau akademis kali ini disponsori oleh tesis saya yang belum kelar-kelar. Jangan tanya tentang apa. Tentang apa pun aku masih bingung. Sumpah bingun. Aku bukan tipe mahasiswa yang bisa nemu sebuah penelitian kemudian pede kocar kacir langsung nyusun sana sini. Aku tipe gak pede-an. Udah berapa kali aku ganti penelitian. Dulu jaman S1 juga demikian.

Bagiku, penelitian itu bukan sebuah mandat dari dosen pembimbing. Penelitian adalah sebuah ciptaan dan kesenangan. Keduanya merupakan sebuah pleasure yang enak dan nikmatnya ngalahin es krim magnum.
Menjadi seorang peneliti di masa ini, menurutku terlalu banyak batasan-batasan yang terlampau ketat. Dua kali aku dapat kuliah metode penelitian. Dan hingga saat ini aku Cuma tau kuantitatif, kualitatif, deduktif serta induktif. Ya tau sih beberapa jenis penelitian lain. Tapi kenapa sih? Harus kita ngikut pedoman-pedoman tersebut? Bahwa sesungguhnya yang namanya penelitian ketika kita turun ke lapangan kita akan dengan sendirinya mengikuti alur. Kaya detektif.

Bahkan saat kuliah dulu sempat harus baca beberapa buku metode penelitian yang udah cukup tua. Emang berguna, tapi menurutku informasi yang diperoleh hanya sebagai pengetahuan. Bukan sebagai sesuatu yang harus dipatuhi. Ilmu pengetahuan berkembang. Teori yang sudah ada bukan pijakan yang harus dibawa kemana-mana.

Mungkin aku masih terlalu hijau ngomongin metopen. Karena hampir baru dua penelitian yang akan aku telurkan. Tapi setidaknya beberapa penelitian kecil yang sudah aku lakukan sempat membuat aku menjadi sedikit tahu. Rancangan penelitian itu memang perlu dibuat awal ketika akan memulai penelitian. Ini bukan perkara sembarangan. Ibarat ingin mendesain rumah, kita tahu desain rumah seperti apa yang kita inginkan. Segala sesuatu yang tiba-tiba akan menghabiskan sumber daya. Desain penelitian ini meliputi apa sih yang melatar belakangi kita memilih penelitian tersebut. Tujuan melakukan penelitian tersebut. Manfaatnya apa. Teori apa yang kita ambil dalam mengkolaborasinya.

Setelah ngomongin desain penelitian baru ngomongin metode penelitian apa yang akan kita lakukan. Metode ini ibarat tools yang akan membawa kita menuju jawaban dari penelitian kita. Mulai dari cara kita mendapatkan data, saat turun ke lapangan, mengolah data, sampai mengambil kesimpulan mengenai keseluruhan informasi yang sudah kita dapatkan.

Terkadang aku berfikiran bahwa ini mudah, engga, ini sulit banget. Aku bukan manusia berotak cerdas dan memiliki percaya diri yang tinggi. Aku terlalu lamban untuk mencerna informasi. Terlalu telat mikir.
Ya liat saja, hasilnya macam ini. Berkali-kali harus turun lapangan. Ganti proposal. Hehehe
Im enjoying my step. These are my parts. I took every lessons from my failure, the environment, the objects and from the theory from books.

Ini poin dari sebuah penelitian harus diterima apa adanya, dan kita harus menerima apa adanya hasil penelitian kita. 
Setiap lokasi penelitian berbeda, setiap peneliti berbeda, setiap teori yang mereka angkat juga berbeda. Semua berbeda. Kita ga mungkin harus menyamakan dengan teori supaya penelitin kita dianggap mendekati kebenaran. Karena dalam penelitian ilmu pengetahuan, kebenaran bernilai tidak mutlak. Kebenaran hanya berlaku sementara. Kondisional. Apapun hasilnya, kita harus menerma sebagai capaian tertinggi dan penghargaan pada usaha kita menemukan temuan terbaru.

Membuat penelitian melatih penalaran kita supaya terlatih untuk terus berfikir. Berlatih untuk bagaimana menganalisis sesuatu dari hal termudah hingga terkompleks.
Mungkin begitu share kali ini. Maaf bila dalam isi tidak terlalu mendidik. Aku bukan pendidik. Tapi pembelajar.


Selamat malam. 

No comments:

Post a Comment

Masuk Sekolah

  Assalamualaykum teman-teman blog! Sudah lama sekali ga menyapa lewat blog, alasan klasik tolong diterima ya.                          ...