Pernah nonton atau baca Rectoverso?
Firasat adalah salah satu chapter yang ada di dalam novel tersebut dan dipilih untuk diangkat dalam film omnibus yang diproduseri oleh Marcella Zalianti tersebut.
Bicara tentang firasat, di dalam film rectoverso tersebut ada beberapa dialog yang kurang lebih mengatakan bahwa:
Manusia dan alam adalah satu kesatuan, sebuah cycle. Terkadang manusia tidak pernah menyadari apa yang disampaikan alam melalui bahasanya.
Bahasa alam, Firasat.
Sebuah petanda yang hanya manusia bisa rasakan. Tidak semua orang bisa merasakan pertanda tersebut. Beruntung beberapa manusia bisa merasakan. Dan bila itu kamu, sangat beruntung kamu bisa membaca alam. Mengerti kekuatan lewat perasaan.
Meskipun terkadang memiliki hal semacam itu merupakan sebuah gangguan.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Menilik tulisanku sore tadi, tepat di bawah postingan ini, aku mulai menyadari apa makna kegelisahan seharian tadi. mungkin kalian bilang aku lebay. Tapi mau bagaimana lagi? Aku merasakan apa yang mereka katakan bahasa alam. Setiap orang pasti pernah merasakan. Sebuah perasaan yang tak menentu dan entah itu apa hingga akhirnya sebuah kejadian terjadi dan mengkaitkan kegelisahan tersebut dengan sebuah peristiwa.
Sebagian orang mengatakan bahwa itu hanya kebetulan. Sebagian lain percaya itu pertanda, dan sebagian lain tak peduli.
Aku bukan pertama kali memiliki perasaan seperti ini. Hidup dengan kondisi yang bisa 'merasakan lebih' terkadang bukan suatu keberuntungan. Serta tidak semua hal bisa dirasakan. Tuhan masih menjadi pihak yang memiliki kendali. Aku hanya manusia.
Mungkin ada yang bilang aku aneh. Tapi semua manusia terlahir unik. Bila kamu mengatakan bahwa kamu mengakui semua memiliki keunikan kemudian kamu bilang aku aneh, itu adalah sebuah kebalikan yang kamu katakan. Kamu mengkhianati perkataanmu sendiri.
Menjadi orang yang harus 'merasakan' lebih dulu tidak serta merta membuat kita menjadi orang yang sombong atau sok tau. Meskipun orang lain akan berpendapat demikian. Serba salah? Iya. Tapi ini pemberian Tuhan. Harus apa? Bagaimana?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ketika merasakan hal yang tidak nyaman, pasti ada sesuatu yang aneh atau tidak benar. Benar saja.
Bahkan ketika pertanda itu datang, aku tak bisa mencegah hal tersebut akan terjadi. Tuhan adalah pemegang kendali.
Pertanda adalah sebuah ya tanda...bahwa kita harus bersiap-siap mungkin akan terjadi sesuatu yang mungkin diluar bayangan dan ekspektasi kita sebagai manusia.
Beberapa orang mungkin tidak percaya bila diceritakan perihal indera ke enam atau masalah firasat. Semua berpikir bahwa itu hanya mengada-ada dan mencari alasan. Yasudahlah, disimpan dalam diri sendiri dan menjadi pengingat diri sendiri serta lingkungan.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dan aku, lega saat kegelisahan sesorean tadi terjawab barusan. Aku hanya bisa ber'OH'. Lalu bisa apa? Kembali hal ini aku kembalikan pada Sang Pemegang Kendali.
Biar Dia menunjukkan hal lain tanpa aku harus meminta. Entah itu sesuai harapan atau bahkan diluar harapan. Entah itu biasa saja atau bahkan sangat menggemparkan (ah lebay).
Bahasa alam, sebaiknya memang bisa dirasakan. Karena setiap manusia mempuanyai kemampuan membaca alam. Kita adalah satu kesatuan dengan alam. Sama-sama ciptaan Tuhan yang mengisi bumi.
Mungkin aku tak boleh mengeluh atau merasa lelah dengan kemampuan membaca ini semua. Meskipun aku tak pernah tau apa sebenarnya artinya. Ah yasudahlah.
Sampah kedua dalam sekali periode ngeblog, sangat luar biasa. Menepikan revisian dan laporan serta persiapan ujian mid jerman besok. Oh well. That was so me.
No comments:
Post a Comment