Sebagian orang bicara bahwa mereka menyukai berbagai hal. Terkadang ucapan mereka akan hilang setelah mereka sudah tidak membicarakannya lagi. Kapasitas otak untuk menyimpan sangat minim. Maka itu, aku yang merupakan bagian dari orang2 tersebut, lebih suka menuliskannya dalam sebuah blog. Termasuk blog ini.
Aku suka menulis di blog karena aku ingin orang tau apa yang sedang aku pikirkan. Ibarat segitiga kebutuhan Maslow, menulis di blog bagiku berada di puncak nomer 2. Sebagai sarana aktualisasi diri setelah semua kebutuhan dasar menulis sudah terpenuhi.
Menulis di blog bukan sekedar menulis. Aku kurang suka menulis seperti karya ilmiah yang bertele-tele dan tidak menghasilkan apa-apa. Aku bahkan tidak suka membaca jurnal ilmiah, skripsi orang lain. Aku lebih suka membaca blog orang. Membaca blog orang akan lebih memahami bagaimana sebenarnya pendapat orang mengenai sebuah hal. Tidak merasa 'diajari' tapi lebih pada sharing. Tidak merasa bodoh, tapi merasa tercerahkan. Serta yang pasti, tidak merasa tersesatkan akibat penafsiran makna data yang berbeda-beda.
Beberapa temanku memiliki blog. Aku berteman dengan mereka. Sesekali aku 'walking blog' dan membaca apa yang ada dalam benak mereka. Menulis merupakan hal yang nyata yang bisa menceritakan seisi dunia tanpa kita harus berkeliling seperti Vasco da Gama.
Beberapa teman mengatkan bahwa saat menulis di blog sebaiknya tidak terlalu frontal dan agak jaim. Aku tidak setuju. Biarkanlah yang namanya menulis ya begini. Mengatakan semua yang ada di hati dan di pikiran. Tidak perlu menjadi sok jurnalistik atau sok pinter saat menulis. Menulis mencerminkan siapa kamu sebenarnya. Mungkin beberapa tulisanku terkesan pamer dan frontal. So what? Masalah buat elo?
Mungkin aku akan terlihat 'monster' ketika teman lain membaca tulisanku dan membandingkan dnegan kenyataan siapa aku dalam kehidupan sehari-hari. Lewat menulis aku merasa lebih bahagia dan damai saat memiliki banyak sekali unek-unek yang harus disampaikan.
Jadi, biarkanlah aku menulis apa adanya tanpa harus ada aturan yang membuatku jera untuk hidup bahagia.
No comments:
Post a Comment