May 16, 2013

Antara Modis dan Taqwa


Pada postingan kali ini aku mau ngebahas tentang feneomena yang sedang 'in' berkembang di kalangan muslimah, terutama yg menggunakan kerudung.

Kerudung yang aku tau sebgaai lambang ketaqwaan dari seorang perempuan muslim (muslimah) dan wajib dikenakan saat perempuan tersebut beranjak dewasa dnegan maksud dan tujuan untuk menghindari perempuan tersebut dr godaan dan tetap menjaga perempuan tersebut tetap suci, sebagaimana seharusnya perempuan itu ada.

Perintah tersebut sudah dituliskan di Al-quran, kitab suci umat islam. Itu artinya perintah tersebut adalah erintah langsung dr Allah dan dosa jika meninggalkannya. Saat perintah itu turun, perempuan-2 di sekitar Rasulullah kala itu langsung menarik kain-2 gorden untuk menutup rambut dan dada mereka.
Bahkan perintah tersebut ada dalam hadis, yang mengatakan bahwa jika seorang anak perempuan keluar rumah tanpa menutup auratnya, ayahnya selangkah mendekat pada neraka.




***************************************************************************************

Beberapa waktu terakhir ini, muncul fenomena kerudung gaul yang dibawa oleh banyak sekali perempuan entah darimana asalnya. Mereka mulai memperkenalkan jenis penggunaan hijab terseut lewat media youtube. Aku akui model jilbab semacam itu memang bagus, anggun, terlihat cantik sekali para mbak-mbak yang mengenakannya. 
Pakaian yang mereka pakai tidak seperti evolusi kerudung gaul di pertengahan 2000an, yaitu dengan jeans ketat, kaos ketat dan kerudung paris yang dililitkan di leher. Pakaian mereka menjadi lebih 'down' dan terasa agak mendekati pada syariah yang seharusnya. Celana yang mereka kenakan adalah celana harem yang memiliki wider cut daripada celana pensil maupn boot cut atau celana pipa pada umumnya. Lalu atasan yang mereka gunakan cenderung lebih longgar dibanding pendahulu era kerudung gaul sebelumnya yang kaosnya merupakan modifikasi lengan panjang dari kaos ketat berlengan pendek.
Selain itu, mereka juga suka menggunakan rok atau gamis. Bahan pakaian yang mereka gunakan adalah spandek yang jatuh dan stretch. Warna2 pilihan merekapun cerah dan lembut, yaitu warna2 pastel dan dengan aksen bunga-2.

Aku sempat addict dengan style berjilbab seperti itu. Mereka bisa menggunakan celana dengan mudah tanpa harus ada tekanan bahwa celana itu adalah pakaian yang menyerupai laki-laki.
Semakin lama, makin banyak akhirnya perempuan yang kemudian memutuskan untuk berjilbab setelah muncul style seperti itu. Bahkan seperti cendawan di musim hujan, kemudian bermunculan kelompok2 Hijabers (nama kelompok Mbak-mbak berkerudung cantik tersebut) di berbagai kota. Mereka sering melakukan banyak kegiatan. As i know, seperti tutorial memakai jilbab, berdandan, foto-foto, ada juga sih yang isinya pengajian dan sebagainya.

Beberapa hal yang aku banyak mengalami keganjilan, apakah fenomena speerti ini adalah fenomena trend saja? Mereka datang dar para artis dan pesohor besar negri yang kemudian memperkenalkan sebuah gaya dnegan mudahnya dan mulai mercuni seisi dunia. Jika dilihat dari berbagai sisi:

1. Mereka yang mengaku sebagai anggota hijabers sering bgt deh yang namanya gathering yang aku engga tau itu ngapain. Aku sempat mau gabung tapi kemduian urung ikut, karena untuk gabung ke acara seperti itu harus membayar sekian ratus ribu. Iya, untuk jadi taqwa kita harus bayar. Mungkin bisa sih dari uang tersebut kemudian disumbangkan.
2. Menimbulkan sikap konsumtif perempuan. Sering kali aku melihat mereka yang mengaku hijabers sering mengadakan gathering di tempat-tempat konsumtif macam mall, kafe dan sebagainya.
Selain itu barang2 yang mereka kenakan selalu menjadi panutan dan acuan perempuan lainnya dan membuat perempuan lain akhirnya mengeluarkan uang akhirnya untuk berbelanja, padahal pakaian mereka masih layak pakai. Selain itu, dalam satu kali pakai mereka biasanya menggunakan lebih dari satu jenis pakaian dnegan lebih dari satu jenis kerudung. Well cucian numpuk. Bahkan ada seorang teman priaku berceletuk bahwa 'itu ngapain sih, mbaknya londrian di taruh di kepala' aku cuma bisa ketawa.
3.  Mereka sering memajang foto-2 mereka dnegan berbagai gaya dan pose. Engga tau maksudnya untuk apa. Mungkin menunjukkan rasa kebersamaan antara para hijabers kali ya. Sampai-2 aku pernah jogging di GSP dan menemukan segerombolan mbak-mbak yang aku kategorikan sebagai mbak2 hijabers pasang tripod dan DSLR di tepian jogging track GSP hanya buat foto2.
4. Sering aku melihat mereka juga mempertontonkan kemesraan dengan lawan jenis yang jelas2 dalam berita tersebut disebutkan bahwa mereka belum menikah, masih pacaran. Seperti itukah panutan yang disebut syar'i? Meskipun banyak juga sih yang sudah menikah dan memiliki anak kemudian mereka pamer kemesraan. Itu mungkin gapapa. Sudah halal.
5. Gaya berkerudung mereka sebagian besar mempertontonkan bentuk kepala termasuk bentuk lilitan rambut mereka yang terlihat seperti punuk onta. Padahal jelas-2 sudah diberi tahu bahwa tidak akan mencium wangi surga perempuan yang berjalan berlenggak-lenggok dan kepalanya seperti punuk unta. Lagian kalo mbaknya pake motor dnegan bentuk kepala berpunuk tersebut, aku yakin pake helm nya pasti susah banget.

Dari banyak hal yang aku sebutkan diatas, style seperti itu kok malah jadi menambah adanya rasa iri atau bahkan tidka mau kalah ya. Karena dalam halini mereka seperti memperlombakan apa yang mereka kenakan dan apa yang mereka punyai untuk bisa tampil dengan mendapat beragam pujian dari manusia lain. Seperti 'wah mbak cantik sekali ya. Model kerudungnya, cara berpakaiannya sangat islami.'
Bahkan kalo aku boleh berpendapat, bahan spandek itu kan bahan kaos dan itu bahannya 'jatuh' membuat lekukan di tubuh semakin jelas meskipun itu longgar sekalipun.

Dari fenomena semacam itu, kemudian muncul sebuah tim yang aku lihat sebagai pembanding antara para mbak-mbak hijabers ini. Munculnya para mbak-mbak yang bermuka lebih kalem dan lebih luwes dalam berpakaian ini sebagai sebuah seruan untuk mengajak para perempuan yang sudah salah jalur untuk kembali ke jalan yang benar. Apa yang mereka tawarkan adalah jenis pakaian yang benar2 sesuai syariah. Dengan kerudung besar yang menutup dada, pakaian yang bergamis, memakai rok dengan bahan yang rapat dan tidak seperti spandek.
Mereka juga mulai merambah ke media jejaring sosial sebgaai sarana untuk menyebarkan infomasi. Seperti para mbak-mbak hijabers yang punya line clothing gaul, para mbak-mbak yang lebih nutup ini juga punya line clothing juga. Mereka melakukan aksi-aksi lewat twitter, BBM, dan sebagainya. Dengan seruan bahwa jilbab syari adalah apa yang benar.

Fine, aku hidup dalam tekanan media yang saling menamakan diri mereka sebagai hal yang paling benar dan sesuai agama. Aku merasa aku semakin bodoh dalam ilmu agama. Bahkan agama saja ga bisa aku pegang kuat sampai-2 banyak sekali tekanan yang muncul di berbagai media informasi. Mana agama yang aku akui sebagai agama yang aku kenal sejak aku masih dalam kandungan? Beginikah potret kehidupan islam masa kini? Untuk menggunakan jilbab saja kita masih harus menganut pada media, bukan pada apa yang sudah diwahyukan oleh Tuhan pada Muhammad. Mungkin benar, kita butuh petunjuk, karena kalo salah tafsir juga salah.

Aku tidak bis langsung mengejudge para mbak-mbak hijabers yang ayu-ayu tersebut sebagai seseuatu yang salah. Aku juga ga bisa bilang para mbak-mbak nutup tadi sebagai yang benar. Salah atau benar terserah kita. Kita yang udah tau mana yang benar sesuai apa yang sudah kita baca. Aku? ehem, sebagai muslimah yang sudah memutuskan berjlbab 5 tahun yang lalu, aku bukan muslimah yang sempurna, setiap hari aku menggunakan jeans meskipun sesekali menggunakan rok, kaos, bahkan jenis kerudungku masih kerudung paris yang disilangkan di depan dada. Aku saja masih belum syari eh ngomongin hal-hal syari gini ya, salah dong ya?

Tapi setdiaknya dnegan adanya gerkan mbak-mbak hijabers yang memperkenalkan bahwa berjilbab itu tidak ribet dan masih keliatan gaul (masih bisa ngemall, ngafe dan ngaji di mesjid), jumlah pengguna jilbab menjadi bertambah. Ya meskipun masih dalam wujud speerti itu. Kan itu juga proses, biarkanlah mbak-2 tersebut seperti itu, semoga dia berproses menjadi lebih baik yaitu sedikit demi sedikit mereka berubah menjadi lebih nutup santun dan engga nongkrong2 di kafe atau mall dnegan membawa tas belanjaan. Hehehe.

Buat mbak-mbak yang sudah syar'i, jangan sering menghujat mereka adalah penghuni neraka. Lebih baik sih ngajak pelan-2 mbak, kasih tau kalo punuk untanya salah, kalo pakaian mereka boros kek, atau apa lah. Yang terutama, doakan mereka semoga mereka lebih baik lagi dalam berpakaian. Sehingga tidak terkesan tabarujj (pamer). Karena apa sih yang kita pakai sekarang, kalo kita mati kita cuma berkafan. Bahkan kafanpun ga ada model-2nya. Bentuknya dari jaman dlu sampai kapanpun akan begitu.

Maaf, maaf deh ya kalo ada yang baca dan ngerasa terdakwa dalam tulisanku kali ini. Jaman demokrasi loh ini, aku bebas ngebacot apa aja termasuk ngebahas masalah kaya gini yang sempet bikin aku empet dan bosen. Aku juga berharap suatu saat aku bisa berubah menjadi lebih baik dalam berpakaian. Bahwa sesungguhnya berkerudung adalah bentuk bahwa kami adalah perempuan 2 yang taat terhadap Tuhan kami.

No comments:

Post a Comment

Masuk Sekolah

  Assalamualaykum teman-teman blog! Sudah lama sekali ga menyapa lewat blog, alasan klasik tolong diterima ya.                          ...