Jujur saja, Perencanaan wilayah dan kota bukan tujuan utamaku untuk melanjutkan kuliah. Ini hanya kujadikan sebagai pilihan kedua saat aku harus mengisi formulir pendaftaran SNMPTN tahun 2009 lalu. Aku memilih prodi ini, bukan karena hanya ingin diterima di fakultas teknik UGM atau hasil dari menghitung kancing baju, kebetulan aku memakai kaos, jadi tidak ada kancingnya saat itu. Aku sempat bertanya-tanya kepada beberapa teman yang sudah dahulu kuliah. Dan ada temanku dariUNS yang menyarankan untuk mencoba mengambil PWK. Aku sempat mendengar berbagai macam cerita dia tentang kuliahnya, mengasyikkan batinku. Aku semkain tertarik dan kemudian mencoba browsing di internet tentang apa itu PWK. Akhirnya aku cukup mantap untuk memilih PWK sebagai pilihan kedua dibawah Teknik Sipil.
Nasib berkata aku harus mlanjutkan di PWK. Saat inilah aku, semester 3. Sudah satu tahun aku mengenyam berbagai macam mata kuliah tentang ke PWK an. Banyak hal yang akhirnya membuka mataku tentang apa itu PWK. Asing mungkin di telinga kaum awam. Tapi tanpa seorang perencana, tidak akan ada yang namanya bentuk-bentuk kota yang saat ini kita nikmati sehari-hari. Aku semakin tertarik untuk semakin mempelajarinya. Dan keadaan ruang kita yang seperti ini –yang semakin amburadul, contohnya Jakarta- benar-benar membutuhkan tangan-tangan perencana yang memang ahli dalam bidang penataan ruang. Aku semakin bangga dan bersyukur aku telah bersekolah disini. Tidak terlalu jauh dari cita-citaku yang pertama, yaitu sebagai ahli rancang bangun bangunan atau ahli konstruksi. Aku akan menjadi ahli rancang bangun perkotaan.
Kedepannya, aku ingin menjadi seorang perencana transportasi. Karena aku tertarik dalam bidang transportasi, bidang yang mengakomodasi kepentingan manusia dalam berpindah tempat. Mengapa? Karena aku rasa di Indonesia, sarana transportasinya kurang menjangkau semua masyarakat. Banyaknya kemacetan, kecelakaan lalu lintas, polusi, jalan yang rusak karena perawatan yang kurang serta hal-hal lain yang menimbulkan ketidaknyamanan bagi para pengguna jalan. Aku ingin mengaplikasikan ilmu yang kudapat saat kuliah dengan praktik sesungguhnya di lapangan.
Selain itu, aku juga ingin menjadi tenaga pengajar atau dosen dalam bidang transportasi. Aku ingin berbagi ilmu dengan generasi muda. Dengan pengalaman yang telah aku peroleh saat menjadi perencana transportasi, aku bisa membandingan anatara teori dengan kenyataan di lapangan .
No comments:
Post a Comment