Menjadi seorang mahasiswa adalah sebuah status yang tidak main-main. Sebuah status yang membanggakan di mata masyarakat. Mahasiswa merupakan intelektual muda yang harusnya bisa menjadi penerus perjuangan bangsa, menjadi pemimpin bangsa di masa depan agar bangsa kita dapat menjadi bangsa yang lebih baik di mata dunia. Sehingga gerak-gerik mahasiswa menjadi sesuatu penilaian tersendiri di mata masyarakat. Apakah gerakan mahasiswa itu berdampak positif atau negative bagi masyarakat.
Kita sering meihat lewat berbagai macam media informasi, bahwa pekerjaan mahasiswa selain belajar di dalam ruang kuliah adalah berdemo, atau bahasa halusnya adalah unjuk rasa. Sebuah kegiatan yang dilakukan bersama-sama membawa spanduk atau pun tulisan yang isinya berbagai macam keinginan-keinginan, misalnya ketika harga sembako melinjak naik, maka mereka menolak adanya keaikan harga sembako. Selain itu mereka berteriak lantang serta menyanyikan lagu-lagu perjuangan serta lagu mahasiswa agar aksi mereka dapat didengar oleh semua orang dan tentu saja pemerintah yang dalam hal ini, menjadi penentu kebijakan publik. Buruknya,terkadang terjadi aksi yang sangat tidak manusiawi, yaitu aksi perusakan atau vandalism yang dilakukan oknum-oknum yang mengaku sebagai mahasiswa. Masyarakat awam yang melihatnya tanpa tahu siapa sebenranya mereka, langsung saja mengecap mahasiswa sebagai “tukang demo”, demo dalam artian ini adalah orang yang melakukan perusakan. Jadi, mahasiswa dianggap sebagai perusak, tidak mempunyai kontribusi apapun bagi masyarakat, padahal mereka adalah kaum-kaum intelektual.
Terkadang, tidak seperti itu sebenranya. Dalam mahasiswa terdapat berbagai macam organisasi kemahasiswaan. Organisasi-organisasi yang terbentuk biasanya mempunyai program kerja yang bukan hanya “demo” tapi juga melakukan kegiatan yang mempunyai manfaat bagi masyarakat. Salah satunya BEM (badan eksekutif mahasiswa), setiap fakultas tentu saja punya. Dan dalam prokernya, mereka punya proker yang berisi kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat luas. Seperti membantu mengajar di panti asuhan, melakukan Community Development di daerah-daerah tertentu yang membutuhkan urun pendapat dan kerjasama dengan mahasiswa.
Itulah mengapa mahasiswa perlu sekali mendapat wadah untuk kegiatan mereka, supaya mereka dapat mengekspresikan minat, bakat, kemampuan serta soft skill mereka dalam berbagai bidang yang tentu saja dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Karena percuma saja menjadi mahasiswa, tapi tak bisa melakukan apa-apa. Percuma juga berpanas-panas ria, berteriak-teriak, kalau hanya ngomong istilahnya, semua orang juga bisa. Lebih baik beraksi! Itu yang diharapkan dan itulah yang terbaik. Menjadi seorang mahasiswa, tidak hanya belajar di kampus, tapi juga belajar di masyarakat. Beraksi untuk negri!
No comments:
Post a Comment