Usiaku bukan usia teen lagi. Tahun lalu usiaku sudah masuk kepala dua. Dan kira-kira satu bulan lagi, aku ulangtahun…..
Kalo dihitung secara matematis sudah 8 bulan aku jomblo, sendiri, single.
Teman pria banyak,,kenalan pria banyak….apalagi aku kuliah di fakultas teknik. Aku ikut beberapa organisasi, aku punya bisnis, aku kerja sambilan dan aku lain-lain. Begitu banyak kesempatan untuk berdekatan dengan pria manapun yang aku mau. Dari yang standar sampe high class.
But, they just come to my life without footsteps in my heart.
Aku terbiasa berkomunikasi dengan makhluk bernama pria ini. Dari mereka yang hanya ingin berteman sampai yang ingin pdkt untuk jadi pacar. Well. Aku tau semuanya.
Tapi lagi-lagi aku harus memilih. Ga sekarang tapi ya…mungkin….
Untuk kali ini aku mungkin mencari pasngan hidup, ga melulu hanya seorang pacar. Status labil yang sering dibanggakan anak-anak sekolahan.
Susah bukan? Mau yang seperti apa? Hamper semua orang-orang terdekatku pernah mencarikan aku seorangpria, mereka mengenalkan aku dengan berbagai cara. Tapi semua berlalu begitu saja. Haaa……payahnya dirikuu……
Pernah beberapa pria mendekati aku, dan aku jelas tahu lah apa maksud mereka…tapi kenapa aku ga tertarik sama sekali. Padahal mereka jelas jelas menjanjikan masa depan yang menyenangkan.
But, I still wanna be single. Enjoying my life, walking through my dreams, my carriers, my education experience. I wanna be a successful woman.
Pikiranku terbentuk seperti itu ketika aku terprovokasi film-film, buku-buku dan segala macam pemikiran barat yang menjunjung tinggi intelektualitas, uang dan kebebasan.
Tapi aku juga sadar, aku wanita timur. Adatnya berbeda. Tapi aku punya cara dan criteria sendiri, pria macam apa yang pantas dan layak menghabiskan waktu bersamaku sampai aku mati kelak saat aku lemah, renta, keriput, mejadi nenek-nenek yang sudah tidak berwibawa lagi.
Terkadang adapria yang benar-benar ga konek ketika aku ajak bicara. Entah kenapa. Hatiku seolah punya anti peluru setiap kali dia menggombal. Ada juga yang sudah oke sekali, tapi dia playboy. Ada yang sudah siap, tapi orientasinya berbeda sama aku. What the hell!!!!!!!!!
Jodoh itu dating dari tuhan. Aku percaya. Karena aku percaya tuhan itu ada. Tuhan ga pernah tidur. Tuhan sudah merencanakan semuanya sedemikian rupa.
Aku juga ingin berumah tangga, punya anak-anak, suami, rumah, bermain di kebun, makan pagi bersama, mengantar anak sekolah, menonton film bersama. That was so cool!!!
Tapi saat ini aku yakin, tuhan belum menyetujuinya. Aku tau….
Ini dia kutipan dari Mario teguh :
Jika kita yang memilih calon pasangan,
dan menolak nasehat untuk mempertimbangkan
kualitas pemikirannya,
menilai sejarah keluarganya,
......dan mengukur kesiapannya
membiayai keluarga,
lalu
berhutang untuk biaya pernikahan,
lalu
bingung membayar hutang dan biaya hidup,
lalu
bertengkar dan saling ancam cerai,
itu BUKAN jodoh yang datang dari tangan Tuhan.
*Jodoh adalah pilihan. Tuhan yang menyetujui.*
Mario Teguh
dan menolak nasehat untuk mempertimbangkan
kualitas pemikirannya,
menilai sejarah keluarganya,
......dan mengukur kesiapannya
membiayai keluarga,
lalu
berhutang untuk biaya pernikahan,
lalu
bingung membayar hutang dan biaya hidup,
lalu
bertengkar dan saling ancam cerai,
itu BUKAN jodoh yang datang dari tangan Tuhan.
*Jodoh adalah pilihan. Tuhan yang menyetujui.*
Mario Teguh
Ya kan…memilih pasangan untuk selamanya…butuh banyak pertimbangan. Kualitas pikiran, keluarganya…mungkin di jawa bibit,bebet,bobot….that’s true for a while. But love???? Who knows?
Tapi aku berusaha menjadi manusia yang baik, karena apa???? Wanita baik diciptakan untuk pria yang baik pula. Well, it’s clear,,it’s okay…mengapa aku masih single…aku juga pengen kali punya pacar…tapi mengingat beberapa pertimbangan…aku ga mau salah langkah lagi. Hidup Cuma sekali. Aku Cuma ingin bisa dapat yang aku inginkan, butuhkan dan terbaik untukku selamanya.
No comments:
Post a Comment