Bismillah…
Memasuki minggu ke dua bulan Juni, Alhamdulillah masih diberi kesempatan untuk berada di matrikulasi Ibu Profesional. Alhamdulillah menyelam semakin dalam, masuk ke misi 6 yaitu 5 Karakter Moral Ibu Profesional. Menurut Mba Hamidah Rina Mantiri, pengampu materi ini, karakter moral IP tidak diajarkan, tetapi diperkenalkan. Karakter moral memiliki kaitan yang erat dengan core value Ibu Profesional.
Karakter moral bisa menjadi ciri khas yang tidak perlu kita selalu katakan, “aku ini Ibu Profesional, lho”. Tapi orang lain bisa dengan mudah menangkap dari pembawaan kita, tingkah laku dll.
So, apa saja karakter moral ibu professional?
- Never Stopped Running, The mission alive
- Don’t teach me, I LOVE TO LEARN
- I know I can be Better
- Always ON TIME
- Sharing is caring
Karakter tidak bisa diajarkan, harus ditularkan. Maka bagaimana biar bisa ketularan? Yes, mantra ibu professional à main bareng, ngobrol bareng dan beraktivitas bareng.
Jadi, ketika kita menginginkan anak kita, suami kita berubah, maka kita sendiri harus berubah. Berani untuk berubah, konsisten semakin lama menjadi sebuah kebiasaan dan akhirnya menjadi bagian dari diri kita sendiri.
Perasaanku setelah tahu 5 Karakter Ibu Profesional
Lima karakter Ibu Profesional yang sudah disampaikan Mba Hamidah Senin yang lalu adalah karakter yang aku harapkan bisa ketularan ketika bergabung di Ibu Profesional. Sebab apa? Karakter-karakter ini adalah karakter yang ingin aku perbaiki, ingin aku tingkatkan untuk menjalani peranku sebagai Ibu dan Istri. Iya, aku pengen bisa memiliki semua karakter tersebut completely. Meskipun ada beberapa karakter yang mungkin aku memiliki dengan kapasitas yang masih belum full.
Setelah dipikir-pikir, ternyata mungkin ikut matrikulasi ini adalah salah satu petunjuk Allah subhanahuwata’ala atas segala keresahan, kegalauan, dan kegundahgulanaanku. Sebab dari semua misi yang aku kerjakan dan sedang aku praktekkan saat ini, aku mulai bisa menata satu demi satu diriku. Mulai memahami peran sebagai istri dan ibu hingga mulai membentuk karakter.
Refleksi Karakter IP pada diri dan kehidupanku sebagai Ibu dan Istri
Nah, ini diaa…merefleksikan lima karakter dalam peranku sehari-hari…aduh malu sebenarnya karena bener-bener masih jauh dari “memiliki” masih perlu ditularin biar menjadi habit. Semoga Allah mudahkan ya bestie semua supaya karakter2 IP yang bagus ini bisa melekat juga dalam diri pribadi kita.
1. Never Stopped Running. The mission Alive
Berproses dari seorang anak, menjadi kakak, menjadi istri dan saat ini menjadi ibu melewati banyak sekali proses yang cukup Panjang. Proses saat jadi anak dan kakak atau saat masih dalam tanggung jawab orang tua, aku melewatinya dengan menjadi anak baik-baik sebab menjadi sulung dari tiga bersaudara dengan kondiri keluarga yang cukup, membuat aku harus memberi contoh baik dalam Tindakan maupun kegiatan akademik kepada adik-adiku.
Selepas menikah, status baru menjadi istri dan ibu menambah jumlah “misi” yang harus aku selesaikan. Menimbang mana paling urgent dan harus dilaksanakan lebih dulu ketika menjadi ibu dan istri.
Seminggu lalu, aku merasa dalam mood yang cukup membuat jadi berandai-andai. Sebab ternyata apa yang telah aku lakukan ternyata masih belum bisa dikatakan cukup. Aku berandai-andai kembali ke masa lalu. Jleb! Mbak Hamidah di awal materi sudah menyampaikan bahwa sebagai perempuan, misi kita berkembang dan berganti-ganti. Kita ga akan bisa kembali ke masa lalu. Iya bener! Ini bukan drama korea yang ada alur flashback si actor bisa balik ke masa lalu dan memperbaiki hidupnya.
All I can do right now is change. Berani berubah dan konsisten.
2. Don’t teach me, I LOVE TO LEARN
Dari kecil, Ibuku adalah orang yang entah bagaimana membiasakan anak-anaknya untuk proaktif belajar apa saja. Mulai dari akademik dan non-akademik terutama kepandaian keputrian bagi anak perempuannya. Kami bertiga terbiasa dengan rutinitas setelah maghrib adalah mengaji dan belajar. Sehingga sampai kuliahpun, ketika waktu belajar bisa kapan saja, selepas maghrib jika tidak melakukan kedua kegiatan tsb rasanya ada yang salah. Terbiasa belajar dan selalu ingin tau adalah 1 dari karakter IP yang mungkin bisa aku banggakan karena aku memilikinya :D
Sejak memiliki anak, sesungguhnya aku mulai merasa belajar mengasuh anak di jaman saat ini memusingkan. Banyak sekali madzab mulai dari selebgram, dokter anak, dan lainnya. Sempat berada di masa “dah lah kebanyakan baca, aku jadi pusing dan bingung dan ga bisa memilih mana yang akan aku lakukan” akhirnya aku mulai bisa memilih untuk mencari dan menerima ilmu yang seperti apa yang akan aku pelajari. Tetap memiliki ras aingin tahu dengan berada di koridor yang sesuai dengan pribadiku.
3. I know I can be better
Good is not enough. Pernah suatu kali aku merasa “yang penting sudah tau” tapi tidak melanjutkan aksi dari yang aku pelajari tersebut, atau males-malesan mengerjakannya. Sering sekali ikut kelas online missal tentang perdapuran, keuangan keluarga, parenting, komunikasi dengan suami dan lainnya tetapi hanya sekedar ikut, tidak benar-benar dipraktekkan. Duhduhduh….padahal saat ikut kelas aku meluangkan waktu dan ada juga kelas yang berbayar, akibat hanya “menggugurkan kewajiban” tetapi no action aku jadi merugi.
Sejak mulai matrikulasi aku sudah mulai berbenah, setiap kelas yang aku ikuti benar-benar aku usahakan sungguh-sungguh hadir, mencatat dan do the action. Sebagai sebuah ikhtiar bahwa aku ingin berubah menjadi lebih baik.
4. Always ON TIME
Ngomongin waktu, dulu aku orang yang sangat strict dengan waktu, seiring bertemu dengan banyak orang, atau mungkin aku bergaul dengan circle yang salah *eh. Aku mulai mentolerir keterlambatan dan menjadi pelaku jam karet, meskipun ga karet banget. Padahal udah sering juga menceramahi anak “ayo tidur cepet besok kita main lagi…” dan sebagainya…
Aku yang harus menjadi percontohan dahulu, aku yang harus berubah dulu. Sehingga anak-anakku bisa mencontohnya.
Sejak seminggu lalu, aku sudah mulai memperhatikan waktu sebagai sesuatu yang harus ditaati. Seperti shalat di awal waktu tidak mengulur-ngulur sampai malas, bangun pagi tanpa kelamaan goler-goler dan segera melakukan tugas dan kewajiban domestik. Serta mulai membiasakan anak-anak untuk belajar tentang jam dan melakukan kegiatan sehari-hari sesuai waktunya.
5. Sharing is Caring
Jujurly, aku tipe orang yang suka berbagi. Terutama berbagi cerita. Namun dengan berbagai alas an dan pertimbangan, aku mulai memperhatikan dengan siapa aku berbagi, hal apa yang aku bagikan terutama di media sosial. Sebab, aku takut jika yang aku bagikan nanti menjadi hal yang memberatkan timbangan keburukanku di akhirat. Sehingga aku lebih suka berbagi secara personal jika ada yang bertanya atau menulis jurnal di blog yang sedang aku rutin lakukan lagi.
Lagi pula, untuk sampai ke tahap berbagi sebagai mahasiswa matrikulasi, aku masih belum memiliki kapasitas itu. Masih harus banyak belajar dan berdiskusi untuk enlighten my mind, of course.
Karakter moral IP yang akan aku asah minggu ini adalah
Always ON TIME! Sebab aku sedang memulai sejak minggu lalu, maka aku akan melanjutkan dan mengasah karakter yang berhubungan dengan waktu ini supaya bisa menjadi sebuah good habit bagiku dan keluargaku. Sehingga apa yang sedang kami upayakan bisa benar-benar terwujud.
Aahh…rasanya semakin semangat mengikuti matrikulasi Institut Ibu Profesional ini! Semoga Allah mudahkan Langkah kita ya bestie…supaya kita menjadi hamba yang beruntung dan diberi petunjuk.
Sekian jurnal misi ke 6 kali ini. Semoga masih kuat untuk konsisten mengikuti perkuliahan yang benar-benar bermanfaat dan mengerjakan misi dan praktek langsung di rumah….yeyeyeyeye…
See yaa!!
#Zona3 #karaktermoralibuprofesional #PenjelajahPelabuhanSamuderaAmarta #Matrikulasi10 #InstitutIbuProfesional #IbuprofesionalforIndonesia #ip4d2022 #womenincooLABoration
No comments:
Post a Comment