December 17, 2015

5 Cities and 4 Islands in 1 Day

Ga kuat rasanya bayangin judulnya, 5 kota dan 4 Pulau dalam 1 Hari. Udah ngalahin tour nya band-band papan atas. Tapi memang begitulah adanya perjalanan pulang dari Kaimana ke Yogykarta. Harus singgah di 5 kota dan 4 pulau di Indonesia dalam 1 hari dan perbedaan waktu yang kadang bikin bego. 

Alhamdulillah setelah 4 hari 3 malam di Kaimana, tim kami pulang kembali ke Jogja. Sama dengan saat berangkat, kami menggunakan maskapai Lion Air. Karena cuma Lion Air lah yang punya jurusan hingga ke daerah-daerah terpencil, dengan mengesampingkan masalah delay dan isu-isu buruknya. 


Kemarin saat pulang, bagasi kembali mengalami pembengkakan. Karena di bandara Utarom menggunakan pesawat kecil dengan maksimal bagasi 10 kg/penumpang. 

suasana check in wings air di bandara utarom 

Bandara Utarom memiliki fasilitas yang sama dengan bandara-bandara lain. Hanya saja kualitasnya mungkin yang jauh berbeda. Tetapi buat sebuah bandara, fasilitas yang ada sudah cukup untuk memfasilitasi penumpang. 

fasilitas mesin fiscan di pintu masuk bandara

Kebetulan saat kami check in, mesing pencetak boarding pass nya mati atau kendala teknis apa gtu aku lupa. Sehingga kami mengantri cukup lama untuk mendapat giliran dilayani. Boarding pass kamipun tidak dicetak sebagaimana boarding pass pada umumnya, tetapi ditulis tangan. 

boarding pass manual

Kamipun tidak mendapat seluruh boarding pass hingga Jogja, kami hanya dapat boarding pass hingga Ambon saja. Petugas bandara menjelaskan bahwa di Ambon akan dicetakkan boarding pass baru yang menggunakan mesin. 

setelah selesai check in, kami segera menuju ruang tunggu penumpang di bagian samping area check in. 
ruang tunggu bandara Utarom


Pesawat dari Kaimana menuju Ambon hanya ada satu kali dalam sehari. Pesawat itu pulalah yang merupakan pesawat dengan rute yang membawaku dari ambon ke kaimana saat berangkat. 

Jadi, dalam satu hari ada satu pesawat wings air yang beroperasi melayani penerbangan dari ambon-fakfak-kaimana-ambon. Jadwalnya pun hanya sekitar jam 10 siang saja. 

Tiba saatnya boarding, pesawat dari Fakfak sudah mendarat dan para penumpang diharapkan masuk ke kabin pesawat. 
Suasana saat boarding ke kabin pesawat

Transportasi udara di Indonesia bagian timur memegang peranan penting untuk perpindahan barang dan jasa. Mengingat bahwa sebagian besar barang berasal dari luar Pulau Papua, maka diperlukan transportasi yang cepat terutama mengangkut bahan makanan yang mudah busuk. Setaip harinya sirkulasi barang sangat banyak datang dari luar ke dalam Kaimana. Mobilitas penduduk Kaimana juga tinggi, penerbangan setiap hari selalu penuh. 

Sebenanrnya bisa saja transportasi dilakukan lewat laut, tetapi akan memakan waktu yang lebih lama meskipun biaya lebih murah. Sayangnya saat ini hanya maskapai Lion Air lah yang memiliki rute terbang hingga pelosok negeri. 

Sangat pathetic bukan, maskapai nasional hanya mau melayani rute-rute kota besar saja karena keuntungan yang lebih menjanjikan. Sementara perjalanan perintis di tempat-tempat terpencil dilayani oleh swasta yang terkadang sering membuat jengkel penumpang dengan delay dan masalah-masalah lainnya. Kaya gini, mau bilang Visit Indonesia (?)

Masuk ke Kabin pesawat, jangan heran jika penumpang tidak duduk sesuat seat number nya. Mereka akan memilih duduk di bagian belakang yang dekat dengan pintu keluar. Saat itu, pesawat tidak terlalu penuh, sebab bukan akhir pekan. Tapi tetap saja, ada saja kelakuan penumpang belum bisa tertib. 

Pesawat mulai tinggal landas pukul 11 siang. sekitar 2 Jam kami berada terkatung-katung di udara. Selama perjalanan aku yang duduk di tepi jendela hanya bisa melihat tanah yang penuh dengan warna hijau, tanda masih lebatnya hutan Papua dan makin ke atas tinggal warna putih awan. 

Sekitar pukul 1 siang, kami sudah tiba di Bandara Ambon lanjut mengurus transit dan makan siang. Perjalanan selanjutnya dimulai pukul 4 sore dari Ambon ke Makasar. Kemudian dari Makasar ke Surabaya, baru dari Surabaya ke Jogja. Dari 3 perpindahan tersebut, yang bikin capek adalah how to enter the airplane. Kami kadang masuk ke terminal yang bukan terminal dimana pesawat diparkir. Sehingga harus naik bus shuttle dlu. Konyolnya, naik bus shuttle pun para penumpang enggan duduk di bagian belakang bus. Sehingga kami harus terlewat beberapa bus shuttle karena tidak dapat tempat. Padahal sih masih bisa. 

Setelah terkatung-katung berlama-lama di udara dan lari dari satu terminal ke terminal lain, sampailah di Jogja pukul setengah 10 malam. Saat naik taksi pulang, perutku limbung. Pusing. Efeknya drastis juga. Padahal aku masih lapar, tetapi tenant makanan di bandara sudah tutup semua. Uffftt....

Sampai di Kosan, akupun menuju burjo dan memesan indomie rebus kemudian tidur. Hehehehe. Lelah juga seharian berkelana 5 kota di 4 pulau, Kaimana di Papua, Ambon di Kepulauan Maluku, Makasar di Sulawesi serta Surabaya dan Yogyakarta di Jawa. Yupss, kasur kosan tetap paling favorit. 

Salam, 
Resti

No comments:

Post a Comment

Masuk Sekolah

  Assalamualaykum teman-teman blog! Sudah lama sekali ga menyapa lewat blog, alasan klasik tolong diterima ya.                          ...