Sejauh mana kita bisa mengatakan sebuah hal adalah sebuah masalah buat kita?
Masalah. Tentu kita menamainya karena hal tersebut -entah besar atau kecil, entah datang dari mana- membuat kita menjadi kesal, sebal, terganggu dan tentu saja menghambat ke tujuan kita.
Tapi, bukankah sebuah hal yang membuat kita kesal, sebal, terganggu dan tentu saja menghambat ke tujuan kita tidak selalu sama masing-masing orang?
Misalnya, bagiku ga punya pulsa internet itu ga masalah. Soalnya aku bukan internet geek *masa sih?*
Tapi buat kamu, seorang yg puya kerjaan butuh internet, ketika ga punya plsa internet itu akan bikin kamu kesal, sebal, terganggu dan tentu saja menghambat ke tujuanmu. Maka kamu bilang itu masalah.
Jadi, masalah ga selamanya masalah ketika kita melihat dr segala perspektif.
Masalah bersifat conditional. Tidak selalu hal yang buruk buat kamu, maka buruk buat aku. Begitu juga sebaliknya.
Masalah bukan hal yang perlu dilebaykan, tapi diselesaikan, dicarikan jalan keluarnya.
Maka itu, kenapa ga etis ketika lagi punya masalah kemudian curhat di media sosial. Mungkin aku pernah ya ngelakuin. Tapi lebih baik skrg sadar dan mencoba menguranginya.
Tidak ada yang lebih baik selain berusaha lebih baik setiap hari.
Salam Problem Solver
Resti - yang kayaknya punya masalah, kayaknya-
No comments:
Post a Comment