Jika kamu punya sesuatu yang belum sempat kamu utarakan pada orang lain, apakah akan kamu sampaikan kepada orang tersebut?
Menyampaikan perasaan yang ternyata orang lain tidak tahu sehingga salah mengerti, itu kaya pengen kentut di dalem kelas saat lagi ujian. Suasana sepi. Kalo kamu kentut, semua orang bakalan tau kalo kamu yang kentut. Tetapi jika kamu nahan kentut, bisa sih, tapi jadi sakit perut. Malah bisa jadi keluar sedikit2, meskipun ga bakalan ketauan. Kaya gtu rasanya.
Emm sebenarnya bukan rahasia, semua orang boleh tahu, bahkan perlu tahu. Lebay ya, semua orang kaya artis aja sih. Artis atau bukan, semua orang berhak tau namanya kebenaran. Karena apa yang beredar di permukaan bisa jadi hasil perspektif orang lain. Bukan apa adanya yang benar terjadi.
Seperti saat ini, saat aku lagi rasanya bingung mau kentut di dalam kelas atau ga. Atau aku harus cari cara lain? Ijin keluar kelas dan lari kentut disana? Bisa jadi.
Maka saat berdiri, harus pelan-pelan, atur strategi supaya saat badan gerak ga kelepasan kentutnya. Kemudian maju ke depan nemuin pengawas. Jalan pelan keluar, dan kentut.
Segampang itu ga, sama perasaan?
Salam kentut
Resti -lagi nyusun strategi bangkit dari kursi dan maju ke pengawas ujian-
No comments:
Post a Comment