Akhir-akhir ini merasa ada yang harus dan perlu dibenahi.
Bukan karena ini akhir tahun, tapi mungkin iya bisa jadi. Seperti pusat
perbelanjaan mungkin, mengadakan sale akhir tahun. Menjual barang-barang stock
lama yang harus segera dihabiskan supaya gudang bisa ready buat menerima
kiriman barang baru untuk tahun depan. Cuci gudang.
Aku mungkin seperti itu. Bedanya, aku hanya akan
mempertahankan kebiasaan baik yang masih tersisa di diriku sejak aku lahir. Aku
tidak akan membuang semua hal yang ada pada diriku. Aku tidak akan berubah menjadi
orang yang baru, bahkan orang yang lain. Resti tetaplah resti. Yang sebagaimana
orang lain kenal. Aku hanya mulai tersadar, bahwa hidup bukan seperti yang
selama ini aku kontruksikan di kepalaku mengenai apa arti kebahagiaan,
kesuksesan, harapan, kesedihan dan pengorbanan.
Aku sangat berterimakasih pada kedua orang tuaku, yang telah
mendidik kertas putih ini dan memulai mencoret-coretnya dengan pena yang berisi
kebaikan.
Pada kedua adikku, kalian yang membuatku harus menjadi
seperti apa sehingga kalian memiliki panutan yang baik dan tetap taat pada
orang tua.
Pada teman-teman sepermainan semasa sekolah, kalian adalah
pemahat yang memahat karakterku seperti apa. Mengajarkan bahwa persahabatan
terkadang manis seperti gula dan pahit seperti buah maja.
Pada teman-teman semasa kuliah, kalian adalah sama seperti
aku. Kita pencari. Agen pencari makna kehidupan yang saling mengisi satu sama
lain. Sama-sama belajar apa arti hidup sebelum akhirnya kita satu persatu lepas
dari jeratan kampus dan hidup di atas kaki kita di dunia yang beberapa orang
bilang kejam.
Pada siapa saja yang telah memberikan begitu banyak celah
untukku bisa melihat dunia secara luas, bukan dalam kacamataku saja. Celah-celah
yang mulai ditembus cahaya ini, sedang aku coba lebarkan. Aku ingin bisa
melihat dunia secara komprehensif. 360 derajat tanpa batas dan tanpa
penghalang.
Tentunya berterimakasih pada Tuhan yang selalu
menyelamatkanku di setiap hal-hal buruk yang mungkin saja bisa menghancurkanku
seketika tanpa orang tahu. Yang membiarkan aku lepas untuk mencari dan
mendapatkan celah-celah tersebut. Celah yang mungkin tidak semua orang bisa
peroleh dan rasakan sinarnya. Sinar-sinar yang membuat hidupku lebih terang dan
kelihatan. Sehingga aku bisa yakin dan memastikan mana baik dan mana buruk.
Seperti itu mungkin aku ingin membongkar diriku di kahir
tahun ini. Bukan untuk menjadi orang yang berbeda, tetapi menambah dan membuang
yang perlu dan tidak perlu. Kebetulan saja mngkin momentnya pas akhir tahun.
Tuhan tahu kok, waktu yang tepat :)
No comments:
Post a Comment