December 16, 2012

Mika Susana

well, kesukaan saya menulis cerpen kali ini, akan saya lanjutkan dengan beberapa sekuel dengan seorang tokoh sentral bernama MIKA SUSANA.

-sekilas MIKA-
Mika adalah potret perempuan muda di tahun 2012 di kota besar. Sebagai mahasiswi, dia memiliki beragam kesibukan yang membuatnya banyak menemukan apa itu hidup.
Mika memiliki pacar. Pacar Mika adalah seorang kapiten...ups bukan. Pacar Mika adalah seorang senior Mika yang sedang menempuh pendidikan master di luar negeri. Mika pacaran LDR.
Keluarga Mika keluarga yang bahagia. mama papa serta Bagas adik Mika.

saya berharap tulisan tentang Mika ini bisa memberi sebuah perspektif tersendiri bagi pembaca. Tokoh ini fiktif belaka. seklaipun ditemukan akun dengan nama serupa hanya sebuah kebetulan yang tidak pernah diatur sebelumnya.

sekian.

December 11, 2012

may i say?

lagi heboh pemira di kampus
aku jadi inget beberapa tahun. ups 2 tahun yang lalu ya.
you did it!
dan setiap huru hara pemira
may i say, i deeply thinking about you?

Kapan pulang?

Pulang kuliah setelah bergumul dengan mantra-mantra ajaib penentu masa depan, adalah saat paling tidak enak. bagaimana? masih beberapa sheet dalam excel yang belum aku hitung, atur agenda buat besok, mandi siap-siap buat berangkat les dan melakukan kewajiban makan yang sudah biasa aku lakukan dua kali sehari. makan yang sudah biasa dijamak bagai kafilah yang menempuh perjalanan 1000km sehingga sholatnya dijamak. bukan ga ada waktu buat makan (ini emang iya sih) tapi aku kadang ga nafsu makan. pengin makan enak, apa daya isi dompet tak seberapa. hehehe

masih dengan kegiatan menjamak makan siang dan malam, menatap leptop, udah adzan maghrib. kalo sudah begini kadang aku seolah cuek. maafkan aku ya allah. aku terdiam. menunggu adzan, galau antara mau sholat dulu, nyelesein tugas ato mandi. tiba-tiba handphone bunyi, ada sms. bapak sms. tumben. biasanya bapak kalo sms itu nanya perihal motor, printer ato hal-hal bersifat teknis yang aku selalu teledor. terlebih urusan motor. kata bapak lebih baik aku nanti kalo punya suami yang kaya sekalian, biar kalo kendaraanku kenapa-kenapa langsung bawa bengkel, aku tinggal duduk ongkang-ongkang. karena aku cuma bisa make.

bapak sms. bunyi sms nya adalah aku supaya rajin baca qur'an. yaaa...aku bukan anak yang rajin tiap hari baca qur'an aku akui. tapi aku slalu nyempetin waktu paling ga selembar aku baca habis maghrib. kata bapak biar aku perasaanya tentram, jadi konsen ngerjain tugas kuliah termasuk skripsi, itu yang aku tangkep.

akhirnya aku mutusin buat mandi lalu solat.
lalu aku baca surat yang tadi bapak suruh baca. surat al-hasyr ayat 22-24. isinya hampir sma kaya asmaul husna. meski 3 ayat cukup menenangkan.
aku smsan lagi sama bapak.
jarang banget aku bisa smsan sama bapak, paling sering sama ibu.
meski jarang, muatan sms dari bapak cukup membuat aku semangat.
bapak ga cerewet kaya ibu. ga suka teriak-teriak di rumah kalo aku dipanggil ga dateng. bapak suka ngasih uang jajan lebih. bapak ga rempong, bapak yang membuat ibu setuju melepas aku ke kota ini untuk merantau.

dan sms terakhir adalah bapak bilang, kalo mau pulang ya pulanglah...hampir 2 atau 3 bulan mungkin ya aku tidak pulang ke rumah. sekalipun pulang juga hanya sebentar. aku payah, sangat payah. baru saja semester 7 untuk pulang kerumah saja aku gabisa. aku terlalu ngeman-ngeman banyak hal. kadang bila aku ga pulang, orang tuakulah yang datang ke sini. 

gimana kalo minggu ini pulang? try on saturday!


December 9, 2012

anak vs fastfood

Kemarin saat makan siang bareng teman-teman di sebuah rumah makancepat saji di daerah Monjali (iya milih yang cepet soalnya mau ngerjain tugas) aku melihat di sekitar tempat dudukku adalah ibu bersama anak atau anak-anaknya. Terlihat sang ibu membiarkan sang anak memakan bongkahan daging ayam dan ibunya juga memesan menu yang sama. Aku lalu teringat saat aku masih kecil dulu. Untuk minta makan mi instan saja susahnya, aku harus berdiplomasi dulu dengan ibuku. Ini malah sang ibu ngajakin anaknya makan di restoran fast food. Tak jarang anak sekarang tumbuh dengan tubuh yang obesitas efek dari makanan cepat saji yang dikonsumsi setiap hari.

Terlihat ibu anak tersebut adalah ibu rumah tangga biasa. Tau lah bedanya ibu wanita karir dan rumah tangga. Tak sempatnya sang ibu memasak untuk anaknya atau malah masak tapi si anak yang tidak pernah suka sama menu masakan yang ibunya buat. Lalu fastfood menjadi pilihan yang dramatis untuk sebuah asupan gizi anak-anak yang sedang dalam proses pertumbuhan.

Dibandingkan dengan aku jaman kecil dulu, yang untuk makan mi instan saja susahnya setengah mati. Aku rasa anak-anak jaman sekarang terlalu dimanjakan dnegan kemudahan akses makanan cepat saji yang sekarang hamper tersebar dimana-mana bahkan di desa sekalipun. Dilihat dari nilai gizinya, apa sih gizi dari satu paket menu ayam goreng tepung? Hanya karbohidrat, protein serta lemak saja. Tidak ada asupan vitamin, kalsium serta mineral.  Belum lagi kita tak pernah tahu bagaimana pengolahan ayam tersebut. Halalkah? Mungkin perkara halal di Indonesia untuk produk sekelas ini ya bisa dijamin lah. Lalu untuk bumbu? Berapa bungkus penyedap makanan buatan yang dicampurkan? Apa efeknya jangka panjang bagi kesehatan dan kecerdasan anak?

Sekarang dimana akar dari permasalahan ini? Di pendistribusian franchise? Nafsu makan anak? Atau keengganan ibu untuk tidak mau peduli dnegan gizi anaknya?
Okelah, untuk masalah franchise kita tidak bisa menyalahkan arus globalisasi. Tapi sebenarnya pemerintah daerah setempat seharusnya bisa meredam tumbuhnya tempat makan cepat saji di wilayahnya. Boleh, tapi tidak perlu banyak-banyak, bahkan berjejer berdampingan.
Next, masalah nafsu makan anak…siapapun tahu, di masa pertumbuhan, anak-anak sudah bisa memilih makanannya sendiri dan memang tidak menyukai beragam jenis sayuran. Mereka lebih suka sesuatu yang gurih dan kering. Maka pilihan mereka adalah makanan cepat saji macam nugget, ayam tepung, mi instan, segala hal yang digoreng dan rasanya gurih. Aku bisa bicara seperti ini karena aku mengalaminya. Aku tak pernah suka makan sayur. Satu-satunya sayur yang aku suka hanya kangkung. Padahal tidak setiap hari ibuku masak kangkung. Jadi, jika aku tidak boleh makan mi instan aku memilih tidak makan. Ibuku pasti selalu ngomel kalo aku tidak makan. Setiap pulang bekerja ibuku mengecek tempat nasi. Jika nasinya masih banyak artinya aku tidak makan. Oleh sebab itu aku terkena maag. Sering sekali kumat. Aku tumbuh menjadi anak yang tidak bergairah secara fisik. Sangat kurus. Meskipun berat badanku termasuk normal, tapi normal batas bawah. Tapi dengan berbagai cara, ibuku melakukan apapun agar aku makan sayur. Mulai dengan melakukan variasi masakan. Karena bekerja ibuku hanya bisa melakukan variasi makanan di hari minggu saja atau hari libur nasional lain. Aku suka pecel buatan ibu. Iya, karena itu aku mau makan sayur. Lalu aku diberi multivitamin apa lah itu namanya untuk merangsang nafsu makan. Kalo sekarang ga perlu dirangsang, kasih duit aja lalu taruh aku di warung makan, semua lauk bisa masuk piring, hehehehe. Jika terpaksanya ibuku sudah ga ada cara lain, atau saking bengalnya aku, maka ibuku akan turun tangan menyuapi aku. Itu yang paling ampuh. Sangat ampuh. Aku makan sepiring bisa habis dengan sayur. Selain sayur, ibuku juga suka mencekoki anaknya dengan buah. Ibuku memotongnya kecil-kecil, lalu ditaruh di pisin diberi garpu. Masa kecilku bahagia. 

Nah anak sekarang???? Ibunya aja malah ngajak ke fast food. Aku belum pernah tau kehidupan wanita setelah menikah, berumah tangga,menjadi ibu dan mengasuh anak. Mungkin sangat berat ya? Sampai-sampai anak kadang jadi korban. Ya, suatu saat kalo aku jadi ibu, aku gamau seperti itu. Aku akan berusaha bagaimana anakku kelak bisa tumbuh dengan gizi yang cukup. 

Makasih, Bang!


Kubuka kontak di handphone ku
Ku scroll mencari namamu
Tapi tak ada
Mungkin tertinggal di handphone yang lama ya?
Entah angin apa ang membuatku ingin menghubungimu
Rasanya ada yang ingin aku dengar darimu
Cerita-cerita garing yang aku pernah benci untuk mendengarnya
Tuhan mungkin telah mengabulkannya
Aku mungkin ga bakalan denger cerita-cerita bodoh itu
Tapi ingin rasanya aku mendengar lagi
Mendengar ceritamu, suaramu, khayalanmu, harapanmu, pujianmu
Ah entahlah, aku kangen ya?
Mungkin saja
Kamu pantas kok
Kamu yang begitu meyebalkan awalnya
Lalu kamu membuat aku berpikir apakah kata-katamu benar
Sudut pandangmu dalam melihat sesuati kurasakan sekarang
Janji untuk wisuda tepat waktu atau bahkan lebih cepat darimu aku akan wujudkan.
Lihat saja nanti ya
Meski aku tahu mungkin kamu lupa janji itu
Janji yang kita bicarakan saat kau akan pergi jauh
Dan es krim coklat adalah terbaik bagi perpisahan kita sebelum negri lima menara
Kamu.
Mungkin kamu kakak bagiku,
Aku disini buta dan kamu dengan sok taunya ngajarin aku
Makasih ya abang!


Buat seseorang yang aku selalu ingat jika melintas di depan ATM atau kantor Bank :)

Masuk Sekolah

  Assalamualaykum teman-teman blog! Sudah lama sekali ga menyapa lewat blog, alasan klasik tolong diterima ya.                          ...