October 4, 2018

Time to Encourage Myself


i took from here


Menjalani kehidupan yang serba monoton, selalu menunggu jumat karena jika jumat berakhir maka esok adalah sabtu dan minggu adalah rutinitasku sekitar 8 bulan belakangan. Sejak balik lagi ke dunia kerja, berangkat pagi, pulang sore, momong anak, makan malam atau masak sesekali, kemudian tidur. Life cycle yang begitu, rasanya kurang menantang. Meskipun ak tau setiap hari buat bangun pagi dan at least nyiapin sarapan juga tantangan tersendiri….
 i took from here

Ada sebuah hal yang tidak berkembang dalam diri. Selain semakin pinter cari diskonan di shopee, jemari ini masih kurang luwes di atas keyboard computer buat ngeblog atau bikin tulisan lagi.
Seorang teman yang juga berprofesi sebagai ASN di sebuah institusi pusat lain sempat bercerita bahwa dia hampir tidak bisa berkembang karena berada di zona yang ternyata setelah kami masuk adalah zona yang super nyaman. Mendaftar cpns memang sebuah persaingan ketat yang saingannya bisa 1: 100 bahkan 1000 orang. Persaingan yang ketat tersebut ternyata membawa pemenangnya ke kehidupan yang sangat jauh dari bayangan saat awal mendaftar. 

Sekarang, ketika lagi posisi sane inilah ak mencoba untuk bangkit lagi. Menggeluti kehidupan menulis yang sudah lama ditinggalkan. Kembali mencari waktu untuk terapi diri sendiri dan kembali membangun diri sendiri supaya menjadi lebih baik. 

Mengapa menulis?
i took from here

Sebab dengan menulis ternyata menuntut kita untuk membaca lebih banyak. Blog walking, liat-liat pemenang lomba blog. Iya betul. Aku juga pengen ikutan lomba blog lagi. Meskipun start lagi dari awal, ya sudah tidak apa-apa. 

Sebetulnya cara men encourage diri sendiri bisa dengan berbagai cara. Hanya saja aku memilih menulis. Karena menulis itu asyik. Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan menggeluti hobi seperti menggambar, mendesain, membuat prakarya atau keterampilan tangan. Satu hal yang juga merupakan cara menencourage diri sendiri adalah dengan belajar agama. 
Apapun agamamu. Belajar agama bukan melulu sudah selesai di bangku sekolah. Di usia dewasa seperti saat ini, belajar agama akan sangat membantu dalam bersikap. Permasalahan, godaan dan cobaan dalam berbagai bentuk jika kita ingin tetap waras menghadapinya, tentu saja diperlukan ilmu yang memahami hakikat untuk apa kita hidup di dunia. Mengikuti kajian yang rutin dilaksanakan di berbagai majelis ilmu, berkumpul dengan orang soleh, menyapa kembali al-quran yang mungkin sudah lupa kapan terakhir membaca, menurutku juga bentuk terapi serta encourage untuk diri sendiri. 

Rasanya ingin sekali bisa menjalankan semua hal tersebut dengan seimbang. Bisa membagi waktu dan rutin mengerjakannya, mungkin dapat membantu untuk membangun kualitas diri kita.
Oleh karena itu, aku akan mencoba mulai saat ini. Baik, Let’s try!


Salam,
Resti
Harus selalu belajar setiap saat

No comments:

Post a Comment

Masuk Sekolah

  Assalamualaykum teman-teman blog! Sudah lama sekali ga menyapa lewat blog, alasan klasik tolong diterima ya.                          ...