Jika hidup bisa diibaratkan, aku selalu senang jika
mengibaratkannya dengan sebuah ruang tunggu besar di sebuah bandara atau
stasiun. Kenapa tidak terminal? Kurang romantis, iya kayaknya begitu.
Kita selalu menunggu untuk sebuah kendaraan yang akan
membawa kita ke tempat yang akan kita tuju. Kita akan menunggu dengan banyak
orang. Orang yang punya tujuan yang sama, atau hanya sekedar menunggu kendaraan
lain.
Jika hidup adalah sebuah ruang tunggu, mungkin aku akan
senangmengamati sekitar sembari menunggu. Mengacak takdir yang mungkin saja
bisa terjadi. Bisa jdi kita bertemu teman sejawat yang menjadi teman sejati di
tempat tujuan kita, teman sepanjang perjalanan, atau teman seumur hidup.
Ruang tunggu yang besar ini memiliki banyak tempat tujuan.
Iya, hidup ini terlalu besar untuk sebagai ruang tunggu. Terlau ramai bahkan
terlalu bising. Kita hanya perlu menghitung sendiri kapan kereta atau pesawat
kita datang. Meskipun, Tuhan yang punya kuasa untuk itu.
Maka, di ruang tunggu ini aku masih bersiap diri. Berbenah
merapikan diriku untuk perjalanan selanjutnya.
No comments:
Post a Comment