October 30, 2011

Mencintai Diam-Diam

ehem, postingan ini tersinspirasi sama kisah beberapa temen, buku marmut merah jambunya Raditya Dika dan tentu saja pengalaman pribadi aku sendiri.

Mencintai diam-diam, jadi secret admirer or whatever deh namanya itu merupakan imbas dari ketidakmampuan kita buat bilang terus terang sama yang bersangkutan kalo kita naksir dia. Entah deh karena kita takut ditolak, takut malu, takut dia bakal marah, takut dia bakal menjauh, takut disangka gila ato takut bakalan cuti 1 semester dari kampus.

Aku, sudah terhitung berkali-kali terlibat dalam perkara cinta model begini. Nyiksa emang. Tapi ada kepuasan tersendiri ketika kita bisa melihat dia asyik di dunianya. Seolah kita sedang nonton film yang peran utamanya itu dia. Dan kita cuma pengen bisa liat dia senyum setiap hari, ga rela kalo ada yang bikin dia sedih atau kecewa.

Begitukah guys yang kalian rasakan ketika mencintai diam-diam?

Mencintai diam-diam,, membuat kita menjadi ahli tentang dia...
Kita hafal apapun yang dia alkukan, sedang apa dia sekarang, brapa plat kendaraannya, apa warna kesukaannya, bagaimana pose favoritnya, makanan apa yang dia suka dan segalanya,,,

Psikopat? bukan, kita waras, buktinya kita jatuh cinta kan? Itulah yang bisa kita lakukan untuk bisa tetap dekat dengan dia,walaupun dia sama sekali ga menyadari kehadiran kita.
Kita merasa bahwa dia adalah bagian dari hidup kita setiap harinya, dia bagian dari hati kita yang harus kita perhatikan setiap saat. Memikirkan dia adalah hal yang paling tidak membosankan ketika kita lagi berada di dalam ruang kelas dengan dosen yang auranya 'pendongeng sejati'.

Dia akan sellau menjadi motivasi kita ketika kita sedang jatuh, seolah bayangan dia akan hadir dan mengatakan pada kita 'Ayo, semangat!!'.

Tapi, saat kita bertemu langsung dengannya jantung kita yang bisa bicara dengan degupannya yang seolah-olah ingin melompat dari dalam dada kita. Mata kitapun tak kuasa untuk menatap matanya balik saat dia kebetulan menatap kita, tapi sebenarnya ekor mata kita ingin sekali membalasnya. Ingin sekali berlari ke arahnya dan berjalan bersama, mencoba untuk mengobrol tentang apa saja terutama hal yang dia sukai.

Itu semua ga terjadi, guys. Itu cuma angan-2 kita aja. Kita masih takut dan ragu untuk melangkah dengan beberapa alasan yang udah aku kemukakan di atas. Menyiksa, dan mungkin bisa patah hati kalo tau kenyataan dia memilih yang lain.

Salahkah kita, yang sedang mencintai diam-diam? kami memang tak bisa mengatakannya langsung, kita cuma bisa mengatakan ketika dia sudah berada jauh, dan kita pun hanya menatakan dengan suara yang hati bisa dengar. Kita hanya bisa berkhayal tentang kedekatan kita dengan dia, tanpa pernah mau untuk mencobanya dalam dunia nyata.

5 comments:

  1. hehehehhehehehhe,,, tapi ini teruntuk buat yg ituuu yang itu,,,yang bener-2 aku gabisa ajak dekat cuma bisa liat ajaaaa,,,,

    ReplyDelete
  2. langgananku beginian mah..
    hehe, sori ikut komen mba res ^^

    ReplyDelete
  3. jadi inget lagi sama yang jaoh disanooooo, huhuhu.
    keep going res,!!!!

    ReplyDelete

Masuk Sekolah

  Assalamualaykum teman-teman blog! Sudah lama sekali ga menyapa lewat blog, alasan klasik tolong diterima ya.                          ...